Permasalahan  yang  dibahas  dalam  penelitian  ini,  adalah  bagaimana analisis struktur teks yang mencakup analisis struktur makro, super struktur, dan struktur mikro yang membangun wacana pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia tahun 2015-2018. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur teks, yakni struktur makro, super struktur, dan struktur mikro yang membangun wacana pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia tahun 2015-
2018.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana kritis model Teun A. van Dijk dengan sumber data kumpulan teks pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia (RI) dari tahun 2015 hingga tahun 2018 yang ditulis oleh Presiden Republik Indonesia periode 2015-2019, Ir. H. Joko Widodo dan diterbitkan dalam laman resmi Sekretariat Negara Republik Indonesia (http://setkab.go.id.). Data dalam  penelitian  ini  adalah data tulis  yang berupa kata-kata,  kalimat-kalimat, paragraf, dan wacana teks pidato kenegaraan Presiden RI yang di dalamnya terdapat struktur teks yang membangun wacana. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan menggunakan teknik pustaka dan metode simak teknik catat. Metode analisis data penelitian menggunakan analisis wacana kritis model Teun A. van Dijk, metode padan, dan metode kontekstual. Metode penyajian data dalam penelitian ini adalah penyajian data secara informal.

Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa: (1) struktur makro keempat data teks pidato kenegaraan berbeda-beda, namun saling berkaitan dan berkesinambungan; (2) superstruktur keempat teks pidato kenegaraan memiliki skema dan pola penulisan yang sama, terdapat empat bagian pada setiap teksnya: bab pembukaan, bab kedua, bab ketiga, bab penutup. Selanjutnya (3) struktur mikro mencakup unsur semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris. Secara umum hasil kajian struktur mikro keempat teks wacana tersebut memiliki makna implisit yang digunakan untuk memengaruhi pola pikir masyarakat. Pola pikir yang coba ditanamkan pada masyarakat adalah jadilah bangsa yang optimis, untuk meyakinkan masyarakat bahwa pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo lebih baik dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya, dan untuk menaikkan citra diri Presiden sebagai individu.