Penulis Utama : Widiastuti Fikliana
NIM / NIP : S251508021
×


Abstrak :


Pariwisata halal adalah pariwisata yang melayani liburan, dengan menyesuaikan gaya liburan sesuai dengan kebutuhan dan permintaan treveler muslim. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan praktik pengembangan pariwisata halal pada masyarakat melalui teori  praktik  sosial  Pierre  Bourdieu.  Penelitian  ini  dilakukan  dengan  menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan strategi purposive sampling. Data dalam penelitian ini digolongkan pada dua jenis data, yakni data primer dan sekunder. Untuk validasi data tersebut digunakan teknik trianggulasi data. Data kemudian dianalisis dengan analisis data model interaktif. Penelitian ini dilakukan pada masyarakat Desa Senggigi Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Senggigi memiliki habitus – habitus positif yang dapat dikolaborasikan dengan modal-modal yang ada pada masyarakat sehingga menghasilkan praktik sosial pengembangan pariwisata halal Senggigi. Habitus-habitus masyarakat tersebut terdiri dari pengetahuan, berupa ilmu yang didapatkan masyarakat dari pendidikan formal, skill dari pelatihan yang diberikan pemerintah, maupun pengetahuan tentang nilai dari prinsip- prinsip Islam yang dipegang oleh masyarakat, selain itu juga masyarakat memiliki kebiasaan-kebiasaan positif seperti menyapa tetangga, kawan dan kerabat dengan ramah yang mana habitus ini dapat dikemas menjadi tourism friendly masyarakat lokal. Sikap santun dan saling menghormati, masih adanya kepercayaan pada keberkahan makam adalah suatu habitus positif yang mampu menumbuhkan modal – modal diluar modal material.  Adapun  modal  yang  dimiliki  masyarakat  Senggigi,  berupa  modal  ekonomi seperti harta benda yang dimilikinya,modal sosial berupa kelompok sosial yang dibentuk sebagai ikatan solidaritas, dan jaringan usaha berupa kotasi, Karang taruna, Pokdarwis dan lain sebagainya, adanya modal sosial berupa resiprositas yang tumbuh dari kegiatan begawe, selain itu juga terdapat modal budaya berupa tutur bahasa halus Sasak, resep kuliner tradisional, Budaya berdo’a di makam Batulayar dan tari adat dan kesenian yang disajikan dalam festival Senggigi. Selain itu masyarakat juga memiliki modal simbolik yang dilihat dari kepemilikan harta, tingkat pendidikan dan usia. Selanjutnya habitus positif masyarakat dikalikan dengan modal kemudian dimainkan dalam arena pariwisata halal yakni Desa Senggigi maka dapat menumbuhkan beberapa praktik sosial sebagai upaya yang dapat dinilai sebagai proses pengembangan pariwisata halal diantaranya : Praktik mengawasi perilaku wisatawan, Praktik Keramahtamahan masyarakat, Tindakan masyarakat  menyediakan  makanan  atau  kuliner  halal,  Perilaku  masyarakat  ketika berbicara dengan orang lain atau wisatawan dengan bahasa yang sopan dan menggunakan pakaian menutup aurat/sopan, dan Kegiatan berdo’a di Makam Batulayar, Ngurisang, Begibung, Nyongkolan dan tradisi adat yang lainnya yang mana kegiatan ini dapat mencerminkan wisata budaya Masyarakat Senggigi.

Kata kunci : Praktik sosial, Modal, Arena, Habitus, Pariwisata halal.

 

×
Penulis Utama : Widiastuti Fikliana
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S251508021
Tahun : 2017
Judul : Praktik Pengembangan Pariwisata Halal Masyarakat Desa Senggigi Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2017
Program Studi : S-2 Sosiologi
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana, Prodi. Sosiologi - S251508021-2017
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Argyo Demartoto, M.Si
2. Dr. Bagus Haryono, M.Si.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.