Penulis Utama : Qinyata Azki
NIM / NIP : H0813145
×

 

ABSTRAK

Industri pengolahan suatu produk dapat memberikan nilai tambah terhadap produk yang diolah, selain itu memberikan variasi terhadap produk agar memberi nilai ekonomi lebih. Palawija seperti jagung, kedelai, dan ubi berkembang baik diberbagai daerah salah satunya   di Jawa Tengah. Perkembangan teknologi membuat ubi kayu menjadi bahan baku berharga bagi berbagai macam industri diantaranya industri pangan. Hasil pertanian merupakan salah satu bahan baku yang digunakan oleh industri yang ada di Kota Salatiga. Penduduk salatiga mengelola industri makanan dengan kreativitas masing-masing, seperti ubi kayu diolah menjadi singkong keju. Lokasi penelitian di Industri Singkong Keju D-9
Kota Salatiga. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui nilai tambah bahan per baku dan per tenaga kerja, faktor internal dan eksternal, posisi industri, alternatif strategi, dan prioritas strategi pemasaran Industri Singkong Keju D-9
Kota Salatiga.
Metode dasar penelitian ini adalah deskriptif analitis, dengan teknik studi kasus.  Penelitian  ini  melibatkan  20  key  informan  yang  ditentukan  secara purposive atau sengaja. Penentuan key informan dilakukan dengan pertimbangan bahwa mereka memiliki pengetahuan lebih dalam mengelola industri dan masih aktif terlibat kegiatan pemasaran. Jenis sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara, pencatatan.  Alat analisis data yang digunakan  adalah perhitungan nilai tambah, IFE, EFE, SWOT, dan QSPM.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tambah per bahan baku sebesar Rp9.021,64   per   Kg.   Sedangkan   nilai   tambah   per   tenaga   kerja   sebesar Rp 18.128,60 per jam kerja. Identifikasi terhadap kondisi internal kekuatan dan kelemahan dan kondisi eksternal peluang dan ancaman pemasaran pada industri singkong keju D-9. Posisi industri yaitu pada sel 5 dengan strategi menjaga dan mempertahankan, dapat dilakukan dengan penetrasi pasar dan pengembangan produk. Berdasarkan hal tersebut dirumuskan 8 (delapan) alternatif strategi menggunakan Matriks SWOT, yaitu melengkapi atribut produk singkong keju, meningkatkan produksi singkong keju untuk memenuhi permintaan pasar, meningkatkan pelatihan dan pengembangan karyawan melalui pihak internal industri ataupun eksternal dari pemerintah, meningkatkan varian rasa singkong keju, meningkatkan quality control pada ubi kayu dan singkong keju agar  produk tetap berkualitas baik, mempertahankan harga untuk memperluas pangsa pasar, meningkatkan  proses  pengolahan  agar  memperkecil  kerusakan  pada  singkong keju, meningkatkan promosi online agar menarik minat konsumen. Prioritas strategi berdasarkan QSPM diperolah adalah meningkatkan produksi singkong keju untuk memenuhi permintaan pasar. Saran yang dapat diberikan yaitu meningkatkan keuntungan dan nilai tambah, kerjasama industri singkong keju D-9 dengan pemasok, dan aktif menggunakan media sosial.

 

×
Penulis Utama : Qinyata Azki
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : H0813145
Tahun : 2017
Judul : Analisis Nilai Tambah dan Strategi Pemasaran pada Industri Singkong Keju D-9 Di Kota Salatiga
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Pertanian - 2017
Program Studi : S-1 Agribisnis
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Pertanian, Prodi. Agribisnis - H0813145-2017
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. R. Kunto Adi, S.P., M.P.
2. Susi Wuri Ani, S.P., M.P.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Pertanian
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.