×
ABSTRAK Film layar lebar merupakan salah satu bentuk media massa. Saat ini film layar lebar yang sedang booming di pasaran adalah film-film bertema komedi seks yang identik dengan aspek pornografinya. Pornografi sendiri dianggap sebagai sebuah persoalan serius di Indonesia karena disinyalir sebagai penyebab dekadensi moral, banyaknya kasus perkosaan dan penurunan derajat kemanusiaan. Film komedi seks sebenarnya dikhususkan bagi penonton dewasa. Ironisnya, bukan hanya penonton dewasa yang menonton melainkan juga penonton remaja seperti siswa-siswa SMA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa kelas X dan XI SMAN 4 Surakarta terhadap aspek pornografi pada film-film layar lebar bertema komedi seks periode November 2007 – April 2008. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif yang menggunakan data kuantitatif. Teknik penelitian dilakukan dengan cara survai, yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI SMAN 4 Surakarta tahun ajaran 2008 / 2009 yang menonton film-film komedi seks di bioskop pada periode November 2007 – April 2008, berjumlah 337. Dengan menggunakan rumus Slovin serta metode Quota Sampling diambil sampel sebanyak 80 responden. Dari penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa film-film layar lebar bertema komedi seks periode November 2007 – April 2008 menurut persepsi siswa kelas X dan XI SMAN 4 Surakarta tahun ajaran 2008 / 2009 mengandung pornografi dengan jumlah yang menyetujui sebanyak 40 responden (50%), tidak begitu mengandung pornoaksi sebanyak 41 responden (51,25%), mengandung pornosuara sebanyak 50 responden (62,5%). Dari hasil analisis dengan tabel silang diperoleh kesimpulan yaitu responden dengan jenis kelamin laki-laki cenderung memiliki persepsi bahwa film komedi seks periode November 2007 – April 2008 di bioskop mengandung pornografi dan responden dengan jenis kelamin perempuan cenderung memiliki persepsi bahwa film tersebut tidak begitu mengandung pornografi. Responden laki-laki cenderung memiliki persepsi bahwa film komedi seks periode November 2007 – April 2008 di bioskop mengandung pornoaksi dan responden dengan jenis kelamin perempuan cenderung memiliki persepsi bahwa film tersebut tidak begitu mengandung pornoaksi. Prosentase responden laki-laki yang cenderung memiliki persepsi bahwa film komedi seks periode November 2007 – April 2008 di bioskop mengandung pornosuara lebih besar daripada responden perempuan. Selain itu, dapat disimpulkan juga bahwa responden yang mendapatkan pendidikan agama dari orangtua sebesar 41 responden (51,90%) cenderung memiliki persepsi bahwa film komedi seks periode November 2007 – April 2008 di bioskop tidak begitu mengandung pornoaksi.