Penulis Utama | : | Benedikta Saras Adiningtias |
NIM / NIP | : | D0415006 |
ABSTRAK
Arab Spring dan kondisi perpolitikan yang tidak stabil telah menyebabkan banyak penduduk Afrika dan Timur Tengah bermigrasi ke Eropa dalam jumlah yang besar hingga menyebabkan krisis imigran. Perancis sebagai salah satu negara Eropa memilih untuk menutup diri dari pengungsi karena desakan dari masyarakat pasca terjadinya serangan terorisme. Hingga pada 2017, Perancis memutuskan untuk menandatangani nota kesepahaman koridor kemanusiaan dengan Sant’ Egidio. Program ini menawarkan jalur yang legal dan aman hingga mendukung proses integrasi mereka. Oleh karena itu, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah mengapa Perancis mau menandatangani nota kesepahaman koridor kemanusiaan dengan Sant’ Egidio. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis alasan – alasan yang mendorong Perancis untuk menandatangani nota kesepahaman tersebut meskipun kondisi masyarakat yang menolak keberadaan pengungsi. Penulis menggunakan teori Non-Governmental Organization, teori idiosyncratic, dan decision making process untuk menganalisis penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan studi literatur dan wawancara sebagai metode pengumpulan data. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Perancis memutuskan untuk menandatangani MOU koridor kemanusiaan karena beberapa faktor diantaranya, kepemimpinan François Hollande yang dorong oleh Uskup Delannoy yang telah mengetahui program tersebut di Italia. Opini publik yang mulai berubah sejak Sant’ Egidio memulai perannya di pengungsian di Calais dan mengadakan doa bersama pasca serangan terorisme. Partai politik sayap kanan tidak menolak penandatanganan program tersebut karena peran Sant’ Egidio yang besar di Calais tempat demonstrasi sayap kanan berlangsung. Selain itu, kondisi ekonomi dan militer Perancis mendukung untuk dilaksanakannya kebijakan tersebut. Begitu juga dengan kondisi internasional seperti dorongan Uni Eropa dan Paus Fransiskus bagi setiap negara Eropa untuk menerima pengungsi yang akan datang.
Keywords: imigran, pengungsi, Sant’ Egidio, koridor kemanusiaan, Paus Fransiskus, Perancis, pengambilan keputusan
Penulis Utama | : | Benedikta Saras Adiningtias |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | D0415006 |
Tahun | : | 2019 |
Judul | : | Proses Pengambilan Keputusan Perancis dalam Penandatanganan Nota Kesepahaman Koridor Kemanusiaan oleh Sant’ Egidio |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - F. ISIP - 2019 |
Program Studi | : | S-1 Hubungan Internasional |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-Fak Ilmu Sosia dan Ilmu Politik-Prodi Hubungan Internasional-D0415017-2019 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Drs. Ign. Agung Setyawan, SE, S.Ikom, M.Si, Ph.D |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. ISIP |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|