×
ABSTRAK
Kebutuhan energi listrik di era jaman sekarang meningkat pesat. Hal ini selaras dengan peningkatan media penyimpanan energi listrik yang bersifat portabel yaitu baterai. Di pasaran internasional, baterai yang banyak diminati salah satunya adalah baterai ion litium. Jenis baterai ion litium yang paling ramah lingkungan yaitu baterai LiFePO4. Selain itu baterai LiFePO4 memiliki keunggulan yaitu stabilitas termal tinggi, harga bahan baku murah dibandingkan dengan material lain dan tidak mudah meledak. Material LiFePO4 dapat dibuat dengan metode co-precipitation dan metode solid state. Metode co-precipitation adalah metode fase cair-cair yang mereaksikan bahan baku menjadi produk dengan bantuan oksidator agar reaksi berjalan lebih cepat. Metode solid state adalah fase padat-padat yang direaksikan pada suhu tinggi dan tanpa pelarut.
Pada penelitian ini kami membandingkan dua metode tersebut dalam membuat baterai LiFePO4. Berdasarkan analisa XRD puncak-puncak LiFePO4 telah terbentuk sesuai dengan JCPDS Card 083-2092, namun masih terbentuk Fe2O3 sebagai senyawa pengotor. Berdasarkan analisa SEM ukuran partikel LiFePO4 dengan metode co-precipitation berada pada rentang 0,32-1,32 ?m dengan persebaran partikel paling banyak pada kelas 0,61 ?m. Sedangkan hasil uji SEM metode solid state berada pada rentang 0,72-4,92 ?m dengan persebaran partikel paling banyak pada kelas 0,72 ?m. Berdasarkan uji analisa FTIR terbentuk ikatan H2O dan PO43- yang membuktikan bahwa material LiFePO4 telah terbentuk. Berdasarkan uji elektrokimia kapasitas keluaran awal metode co-precipitation lebih besar dibandingkan metode solid state dengan nilai 9,3 mAh/gram dan 2,5 mAh/gram.