×
Meningitis adalah suatu peradangan pada selaput otak, yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Pola penggunaan antibiotik di rumah sakit biasanya belum berdasarkan pada pola kuman dan sensitivitas dari antibiotik.Hal ini menyebabkan berbagai masalah, diantaranya meluasnya resistensi, timbulnya kejadian superinfeksi yang sulit diobati, meningkatkan beban ekonomi pelayanan kesehatan, efek samping yang lebih toksik dan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik yang dilihat dari jenis bakteri dan ketepatan pemilihan antibiotik berdasarkanAntibiotic Guidelines, John Hopkins Medicine 2015-2016.
Penelitian ini termasuk penelitian non eksperimentaldan bersifat deskriptif dengan studi retrospektif. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling.Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien meningitis di RSUD Dr. Moewardi periode 1 Januari – 31 Desember 2015, sedangkan sampelnya adalah pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah pasienpenderita meningitis yang diberikan pengobatan antibiotik.Data diolah menggunakan Microsoft Word 2010 dan Microsoft Excel 2010 serta dianalisis kesesuaian penggunaan obatnya.
Pasien meningitis yang memenuhi kriteria inklusi berjumlah 24 pasien yang terdiri dari 66,7 % laki-laki dan 33,3 % perempuan. Pola penggunaan antibiotik pada pasien meningitis di rawat inap RSUD Dr. Moewardi periode Januari – Desember 2015 yaitu ceftriakson sebanyak 55,6 %, ampisilin sebanyak 18,5 %, ciprofloksasin 11,1%, meropenem, cefotaksim, kombinasi ceftriakson dan metronidazol, serta kombinasi ceftriakson dan ampisilin masing-masing sebanyak 3,7 %.Ketepatan obat bila dibandingkan dengan Antibiotic Guidelines, John Hopkins Medicine 2015-2016 sebanyak 88,9 % (hampir keseluruhan sesuai). Sedangkan untuk ketepatan pengggunaan terhadap jenis bakteri sebanyak 66,7 % , serta untuk ketepatan dosis sebanyak 74,1 %.
Kata Kunci : Meningitis, antibiotik, bakteri, evaluasi penggunaan