Abstrak
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) wujud pematuhan kesantunan berbahasa pada pasrah panampi pêngantèn pahargyan mantu di Kota Surakarta; (2) faktor yang melatarbelakangi terjadinya kesantunan berbahasa pada pasrah panampi pêngantèn pahargyan mantu di Kota Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan wujud pematuhan kesantunan berbahasa pada pasrah panampi pêngantèn pahargyan mantu di Kota Surakarta, (2) mendeskripsikan faktor yang melatarbelakangi terjadinya kesantunan berbahasa pada pasrah panampi pêngantèn pahargyan mantu di Kota Surakarta.
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa tuturan bahasa Jawa yang memuat aspek kesantunan berbahasa pada pasrah panampi pêngantèn pahargyan mantu di Kota Surakarta. Sumber data penelitian ini dari peristiwa tutur pasrah panampi yang ada di kecamatan Laweyan, Banjarsari dan Jebres di Kota Surakarta. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode simak dengan teknik sadap sebagai teknik dasarnya dan SBLC (Simak Bebas Libat Cakap), teknik catat dan rekam sebagai teknik lanjutannya. Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode padan dan metode kontekstual. Metode penyajian analisis data menggunakan metode formal dan informal.
Berdasarkan analisis data pada penelitian ini, dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) ditemukan 4 pematuhan prinsip kesantunan berbahasa, yakni maksim pujian, maksim permufakatan, maksim kerendahan hati dan maksim kebijaksanaan pada pasrah panampi pêngantèn pahargyan mantu di Kota Surakarta. (2) terdapat juga 4 aspek faktor yang melatarbelakangi terjadinya kesantunan berbahasa pada pasrah panampi pêngantèn pahargyan mantu di Kota Surakarta, yakni aspek penutur dan mitra tutur, aspek konteks tuturan, aspek tujuan tuturan dan aspek tuturan sebagai tindakan.  

Kata kunci : kesantunan berbahasa Jawa, pasrah panampi, pahargyan mantu, Kota Surakarta