Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui : (1)  Seperti apa
gambaran umum mengenai musik keroncong di Surakarta, (2) mengetahui dinamika yang terjadi pada Orkes Keroncong Swastika, (3) Bagaimana peranan orkes keroncong Swastika melestarikan musik keroncong.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yaitu Heuristik (pengumpulan sumber), Kritik Sumber (Kritik Intern dan Kritik Ekstern), Interpretasi dan yang terakhir Historiografi. Sumber didapat dengan menggunakan dokumen-dokumen pribadi dari anggota orkes keroncong Swastika, dan surat kabar.
Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha Orkes Keroncong Swastika dalam melestarikan musik keroncong membuahkan hasil, yaitu hadirnya acara rutin musik keroncong di Surakarta, serta kelompok-kelompok musik keroncong baru bermunculan seiring dengan meningkatnya minat anak muda terhadap musik keroncong.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah keroncong di Surakarta memiliki sejarah panjang, serta mengalami pasang surut sepanjang perjalanannya. Diawali dengan masuknya keroncong di Surakarta di sekitar tahun 1920-an, sampai hadirnya lagu Bengawan Solo ciptaan Gesang yang sangat populer, keroncong di Surakarta mengalami perkembangan ditandai dengan banyaknya musisi dan kelompok musik keroncong di Surakarta. Kelompok-kelompok musik keroncong terus bermunsulan dari tahun 1950-an, dan pada tahun 1994 terbentuk kelompok musik Orkes Keroncong Swastika yang membawa warna baru pada dunia keroncong di Surakarta dengan memadukan musik keroncong dengan musik lainnya. Perjalanan Orkes Keroncong Swastika dari 1994-2016 mengalami banyak dinamika, seperti pergantian anggota, membentuk kelompok junior untuk anak- anak muda, sampai turut menginisasi acara-acara bertemakan keroncong di Surakarta.

Kata Kunci : Musik, Keroncong, Swastika