×
Hand sanitizer (gel pembersih tangan) merupakan gel yang memiliki kandungan antibakteri dalam menghambat hingga membunuh bakteri. Penambahan bahan antibakteri dan bahan aktif perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan iritasi pada kulit dan tidak menimbulkan alergi. Ekstrak daun sirih mengandung saponin, tanin, dan flavanoid yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Stephylococcus aureus.
Daun sirih kering dimaserasi selama 3x24 jam dengan pergantian pelarut setiap harinya, selanjutnya diperas hingga diperoleh filtrat. Filtrat kemudian diuapkan untuk menghilangkan kandungan alkohol dengan menggunakan vacuum evaporator pada suhu 60oC hingga volumenya berkurang 80%.
Ekstrak daun sirih kemudian diolah menjadi produk gel hand sanitizer. Dalam proses pembuatan hand sanitizer, carbomer (gelling agent) dilarutkan dengan aquadest yang dipanaskan pada suhu 80oC. Setelah carbomer larut, suhu diturunkan menjadi 30oC dan dilakukan penambahan Triethanolamine/TEA (alkalizing agent) sambil diaduk hingga membetuk gel yang bening. Selanjutnya, dilakukan penambahan Gliserol (humektan), Propilen Glikol (stabilizer), Nipagin (pengawet), ekstrak daun sirih dan diakhiri dengan penambahan essensial oil.
Formulasi hand sanitizer selanjutnya dianalisa kualitasnya meliputi analisa daya hambat, pH, antibakteri, daya sebar gel, dan kadar ethanol. Pada
pengujian kualitas formulasi hand sanitizer diperoleh bahwa, hasil optimum pada
analisa efektivitas antibakteri terhadap S. aureus terlihat pada konsentrasi 12 ml ekstrak/100ml hand sanitizer yang ditandai terbentuknya zona hambat yang lebih besar dibandingkan ekstrak 8 ml dan 10 ml. Hand sanitizer dengan 12 % ekstrak kemudian dilakukan pengujian lanjutan hingga diperoleh data bahwa formulasi hand sanitizer tersebut memiliki pH 5 (produk komersial pH 5), daya sebar gel
167 % (produk komersial 180 %), dan tidak terdeteksi adanya kandungan alkohol
sedangkan produk komersial mengandung ethanol 70%.
Dari percobaan, daun sirih dapat dijadikan antibakterial pengganti
alkohol pada produk gel hand sanitizer yang efektif mencegah pertumbuhan bakteri S. aureus. Formulasi hand sanitizer tersebut telah memiliki karakteristik yang hampir sama dengan produk komersial, sehingga hand sanitizer ini sudah dapat dipasarkan ke masyarakat.
Hasil evaluasi ekonomi didapat bahwa produk dengan kapasitas 50 liter/bulan yang memiliki harga jual Rp. 7.200 sehigga dapat bersaing dengan produk komersial dan memiliki peluang serta pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)