×
Rutinitas yang semakin padat dan melelahkan menyebabkan masyarakat malas untuk mencuci, sehingga masyarakat lebih memilih untuk me-laundry pakaian mereka daripada mencuci sendiri. Namun proses pencucian yang tidak higienis (karena bercampur dengan pakaian orang lain) dapat meningkatkan resiko perpindahan bakteri Staphylococcus aerus yang menyebabkan iritasi kulit (Rizky, 2012). Maka diperlukan suatu zat antiseptik alami untuk mematikan bakteri Strapphylococcus aureus yang ramah lingkungan, praktis, aman, dan ekonomis. Salah satunya adalah parfum laundry dari ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum). Tujuan tugas akhir ini adalah membuat parfum laundry water based dari ekstrak daun kemangi. Manfaat tugas akhir ini adalah agar masyarakat dapat terhindar dari infeksi bakteri Strapphylococcus aureus yang ada pada pakaian. Metode pembuatan parfum laundry ini terdiri dari 3 tahapan, yaitu pembuatan ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum) secara maserasi selama 3x24 jam dengan menggunakan etanol 70% dan perbandingan antara berat daun kemangi dengan volume etanol 70% sebesar 1:6. Pemekatan larutan etanol 70% yang dilakukan dalam kondisi vakum dengan suhu 50 -
60ºC. Parfum laundry dibuat dengan 3 variasi, yaitu A1 (20% ekstrak daun kemangi, 5% dipropilen glikol, 1% bibit parfum dan 74% akuades), A2 (15% ekstrak daun kemangi, 5% dipropilen glikol, 1% bibit parfum dan 79% akuades) dan A3 (10% ekstrak daun kemangi,
5% dipropilen glikol, 1% bibit parfum dan 84% akuades). Analisis
parfum laundry yang dilakukan yaitu analisis daya hambat parfum laundry terhadap bakteri Strapphylococcus aureus dan analisis angka kuman. Dari hasil yang diperoleh, A1 memiliki hasil daya hambat tertinggi dengan daya hambat sebesar 7,82 mm dan penurunan persentase angka kuman yang tertinggi sebesar 100%