Penulis Utama | : | Syuja Rihhadatul ‘aisy |
NIM / NIP | : | C0514057 |
Penelitian ini bertujuan untuk menegtahui: (1) alasan para penarik becak memilih berurbanisasi ke DKI Jakarta. (2) mengetahui kehidupan sosial dan ekonomi penarik becak di Jakarta (3) Upaya dan kebijakan-kebijakan apa saja yang telah dilakukan Pemerintah DKI Jakarta untuk menertibkan becak.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, yaitu Heuristik, Kritik Sumber, Interpretasi dan Historiografi. Pengumpulan data diperoleh dari arsip-arsip yang berkaitan dengan penelitian dan wawancara dengan narasumber yang merupakan pelaku atau saksi sejarah. Data yang terkumpul kemudian dianalisa kebenarannya menggunakan kritik sumber. Hasil analisa kemudian diinterpretasikan secara kronologis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari masa ke masa penduduk DKI Jakarta selalu bertambah sebagian dikarenakan terjadinya urbanisasi. Terjadinya Urbanisasi karena adanya dua faktor, faktor pendorong dan faktor penarik. Padatnya para pendatang yang berharap dapat bekerja di Jakarta, tidak sebanding dengan lapangan kerja yang tersedia. Dengan pendidikan yang rendah serta kemampuan yang kurang membuat mereka memilih bekerja di Sektor Informal, khususnya menjadi penarik becak di DKI Jakarta. keberadaan becak di Jakarta melahirkan pro dan kontra dari berbagai kalangan. Sebagian orang menganggap becak sebagai biang kemacetan dan tidak modern sebagian lagi menganggap becak sebagai transportasi yang murah dan tidak menyebabkan polusi. Masa pemerintahan Ali Sadikin tepatnya tahun 1971 mencanangkan Jakarta sebagai daerah bebas becak. Pembersihan terhadap becak benar-benar menjadi pekerjaan pemda DKI Jakarta ketika masa Pemerintahan Wiyogo tahun 1988. Setelah 8 tahun menghilang dari Jakarta masa pemerintahan Sutiyoso tahun 1998 becak diperbolehkan kembali di Jakarta. Banyaknya kritikan akhirnya izin becak di Jakarta dicabut kembali. Pemerintah DKI Jakarta juga memberikan batasan waktu bahwa becak harus pergi dari Jakarta hingga 31 Juli 1998.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa menjadi penarik becak di DKI Jakarta tidaklah mudah karena setiap pemerintahannya berganti, berganti juga kebijakannya. Penerapan kebijakan yang dilakukan pemerintan DKI memberikan dampak terhadap terusirnya para penarik becak ke daerah-daerah asal maupun pingggiran Jakarta seperti daerah Bekasi, Bogor dan Tangerang.
Kata Kunci: Urbanisasi di DKI Jakarta, Sektor Informal, Becak di DKI Jakarta, Kebijakan Terhadap Becak
Penulis Utama | : | Syuja Rihhadatul ‘aisy |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | C0514057 |
Tahun | : | 2019 |
Judul | : | Urbanisasi di DKI Jakarta (studi kasus sosial-ekonomi penarik becak tahun 1970-1998) |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - F. Ilmu Budaya - 2019 |
Program Studi | : | S-1 Ilmu Sejarah |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-FIB Jur. Ilmu Sejarah-C0514057-2019 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Umi Yuliati, S. S., M.Hum 2. Dr. Susanto, M.Hum |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. Ilmu Budaya |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|