Penulis Utama | : | Parwi |
NIM / NIP | : | T651408019 |
Budidaya jagung dalam sistem agroforestri berbasis kayu putih pemupukan dosis tinggi dilakukan untuk mencapai hasil tinggi. Pemupukan dosis tinggi dapat menurunkan efisiensi N dan mempengaruhi keberadaan fungi mikoriza arbuskula, yang salah satunya berperan dalam membantu penyerapan unsur hara. Keadaan ini kalau dilakukan terus menerus menyebabkan gangguan ekosistem sehingga merugikan sistem agroforestri kayu putih. Namun sampai saat ini belum ada penelitian yang mengkaji masalah tersebut. Penelitian perlu dilakukan, pertama untuk mengkaji pengaruh perbedaan manajemen pemupukan terhadap keragaman fungi mikoriza arbuskula baik di rhizosfer kayu putih maupun jagung. Kedua, untuk mengkaji peran fungi mikoriza arbuskula indegenous dalam efisiensi N jagung.
Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi fungi mikoriza arbuskula di rhizosfer kayu putih dan jagung pada lahan agroforestri. Identifikasi dan perhitungan spora dilakukan untuk mengkaji keragaman fungi mikoriza arbuskula. Langkah selanjutnya yaitu mengkaji hubungan keragaman fungi mikoriza arbuskula dengan sifat kimia tanah, hasil jagung dan hasil minyak atsiri kayu putih. Selain itu juga mengkaji peran fungi mikoriza arbuskula lokal dalam peningkatkan efisiensi pemupukan nitrogen. Tujuan penelitian dicapai melalui empat kajian.
Kajian I menggunakan metode survei untuk mendapatkan informasi mengenai korelasi keragaman fungi mikoriza arbuskula dan sifat kimia tanah. Kajian dilakukan dengan cara identifikasi spora, kepadatan spora dan analisis sifat kimia tanah di rhizosfer kayu putih. Kajian dilakukan saat musim kemarau pada bulan Okober 2015. Hasil kajian didapatkan bahwa di rhizosfer kayu putih pada musim kemarau ditemukan 7 species fungi mikoriza arbsukula. Keragaman fungi mikoriza arbuskula semakin meningkat dengan peningkatan kadar C organik tanah. Kepadatan spora fungi mikoriza arbuskula meningkat dengan semakin bertambahnya kadar P tersedia tanah.
Kajian II dilakukan untuk mendapakan informasi keragaman fungi mikoriza arbuskula di rhizosfer jagung dan korelasinya dengan hasil jagung pada musim penghujan, dengan pengamatan terhadap identifikasi spora, kepadatan spora dan hasil jagung. Metode survei dilakukan pada lahan yang memiliki perbedaan pemupukan. Teknik pemupukan terdiri atas P1 (pupuk Urea dosis 360 kg/ ha + NPK 450 kg/ ha, pupuk kandang ayam dosis 2 t/ha), P2 (pupuk Urea dosis 650 kg/ha + NPK 330 kg/ha, pupuk kandang ayam dosis 3,3 t/ha), P3 (pupuk Urea dosis 650 kg/ha + NPK 330 kg/ha, pupuk kandang ayam dosis 4
t/ha), P4 (pupuk Urea dosis 730 kg/ha, NPK 430 kg/ha, jerami jagung), P5 (pupuk Urea dosis 650 kg/ha, NPK 330 kg/ha, pupuk kandang ayam dosis 3,3 t/ha, jerami jagung, olah tanah intensif). Kajian dilakukan saat musim tanam jagung pada bulan Desember 2015 - Maret 2016. Hasil kajian mendapatkan ditemukan 13 species fungi mikoriza arbuskula di rhizosfer jagung pada musim penghujan. Peningkatan kadar N, P dan K tanah akan diikuti oleh penurunan keragaman fungi mikoriza arbuskula, disisi lain akan diikuti oleh peningkatan hasil jagung.
Kajian III dilakukan untuk mendapakan informasi keragaman fungi mikoriza arbuskula di rhizosfer kayu putih pada musim penghujan dan korelasinya dengan hasil minyak atsiri kayu putih. Pengamatan dilakukan meliputi identifikasi spora, kepadatan spora dan hasil minyak atsiri kayu putih. Kajian dilakukan saat panen kayu putih pada bulan April 2016. Hasil kajian didapatkan bahwa fungi mikoriza arbuskula di rhizosfer kayu putih pada musim penghujan teridentifikasi sebanyak 8 species. Keragaman fungi mikoriza arbuskula semakin meningkat dengan berkurangnya kadar P tersedia tanah. Hasil minyak atsiri kayu putih meningkat dengan peningkatan keragaman fungi mikoriza arbuskula.
Kajian IV dilakukan melaui tiga tahap percobaan yaitu produksi spora fungi mikoriza arbuskula, dilanjutkan dengan seleksi fungi mikoriza arbuskula dan terakhir uji efektifitas fungi mikoriza arbuskula pada berbagai dosis nitrogen. Produksi spora dilakukan dengan menggunakan tanaman jagung pada media zeolit dan menggunakan perlakuan macam fungi mikoriza arbuskula (M1=Glomus 5, M2=Glomus 1, M3=Gigaspora 1, M4= Glomus 2). Hasil produksi spora didapatkan bahwa Glomus 5 menghasilkan 99,00 spora/100 g zeolit, Glomus 1 menghasilkan 114,33 spora/100 g zeolit, Gigaspora 1 menghasilkan 68,67 spora /100 g zeolit dan Glomus 2 menghasilkan 75,67 spora/100 g zeolit. Tahap seleksi fungi mikoriza arbuskula dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Faktor yang dikaji adalah jenis fungi mikoriza arbuskula (M0=tanpa fungi mikoriza arbuskula, M1=Glomus 5, M2=Glomus 1, M3=Gigaspora 1, M4= Glomus 2) dan Dosis Nitrogen (D0 = 0 kg urea/ha, D1 = 300 kg urea/ha). Hasil seleksi didapatkan bahwa Glomus 5 dan Glomus 2 memiliki tingkat efisiensi N lebih tinggi daripada tanpa fungi mikoriza arbuskula pada dosis 300 kg urea/ha. Tahap uji efektifitas fungi mikoriza arbuskula dalam meningkatkan efisiensi N pada berbagai dosis nitrogen dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Faktor yang dikaji yaitu M0=tanpa fungi mikoriza arbuskula, M1=Glomus 5, M2=Glomus 2) dan Dosis Nitrogen (D0 = 0 kg urea/ha, D1 = 100 kg urea/ha, D2 = 200 kg urea/ha, D3 =
400 kg urea/ha). Efisiensi N tertinggi diakibatkan oleh penggunaan Glomus 2.
Peningkatan dosis pupuk urea akan menyebabkan penurunan tingkat efisiensi N.
Berdasarkan survei dan percobaan diperoleh bahwa pada sistem agroforestri kayu putih, pemupukan jagung akan mengakibatkan kenaikan hasil jagung tetapi tidak selalu diimbangi dengan kenaikan hasil minyak atsiri kayu putih. Keragaman fungi mikoriza arbuskula di rhizosfer jagung lebih tinggi daripada di rhizosfer kayu putih. Kepadatan spora di rhizosfer kayu putih pada musim kemarau lebih rendah daripada musim penghujan. Species fungi mikoriza arbuskula yang ditemukan di rhizosfer jagung tetapi tidak ditemukan di rhizosfer kayu putih 7 species dan kayu putih 2 species. Species dikedua rhizosfer ada 6
species, tetapi yang ada disemua plot ada 4 species yaitu Glomus 5, Glomus 1, Gigaspora 1, Glomus 2. Ketahanan fungi mikoriza arbuskula terhadap pemupukan nitrogen berbeda tergantung jenis fungi mikoriza, Glomus 1 lebih tahan daripada Glomus 2. Fungi mikoriza arbuskula yang terdapat di lahan sistem agroforestri dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi N adalah Glomus 2, namun populasinya dilahan jumlahnya kecil, sehingga diperlukan produksi spora untuk dipergunakan sebagai bahan pupuk hayati. Pupuk hayati berbahan baku Glomus 2 diharapkan dapat dipergunakan untuk pengelolaan hutan kayu putih secara berkelanjutan
Penulis Utama | : | Parwi |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | T651408019 |
Tahun | : | 2019 |
Judul | : | Keragaman Fungi Mikoriza Arbuskula pada Sistem Agroforestri Berbasis Kayu Putih (Melalleuca Leucadendron. L) dan Efisiensi Pupuk Nitrogen di Jagung (Zea Mays. L) |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - Pascasarjana - 2019 |
Program Studi | : | S-3 Ilmu Pertanian |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-Pascasarjana Prodi Ilmu Pertanian-T651408019-2019 |
Kata Kunci | : | Mikoriza Arbuskula, Sistem Agroforestri Berbasis Kayu Putih, Efisiensi Pupuk Nitrogen |
Jenis Dokumen | : | Disertasi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Prof. Dr. Agr. Sc. Ir. Vita Ratri Cahyani, MP 2. Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS 3. Prof. Dr. Ir. Djoko Purnomo, MP |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | Lamp unpublish |
Fakultas | : | Sekolah Pascasarjana |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|