×
Usahatani tebu mempunyai potensi yang cukup besar untuk dikembangkan di Kabupaten Rembang. Kecamatan Sulang merupakan Kecamatan dengan produksi tebu terbesar ke 2 untuk tebu yang dijual ke PG dan jumlah produksi terbesar untuk tebu yang diolah menjadi gula tumbu di Kabupaten Rembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya, pendapatan, dan risiko pada usahatani tebu di Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang. Metode dasar penelitian adalah deskriptif analitis. Penentuan lokasi menggunakan metode purposive sanpling. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode Proportionate Random Sampling dengan jumlah responden petani tebu yang menjual tebu ke PG berjumlah 30 responden sedangkan petani tebu yang mengolah tebu menjadi gula tumbu diambil dengan metode sensus dengan jumlah
11 responden. Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuisioner. Metode analisis yang digunakan meliputi : 1) analisis biaya dan pendapatan; 2) perhitungan efisiensi; 3) uji t pendapatan dan efisiensi; 4) analisis risiko usahatani. Hasil peneitian ini menunjukkan pendapatan rata-rata petani tebu yang menjual tebu ke PG adalah Rp. 19.519.345,24 /Ha, R/C ratio sebesar 1,87 dan hasil analisis risiko menunjukkan usahatani tidak berisiko karena koefisien variasi kurang dari 0,5. Sedangkan usahatani tebu yang diolah menjadi gula tumbu diperoleh rata-rata pendapatan sebesar Rp. 24.577.798,07/Ha, R/C ratio sebesar 1,82, dan hasil analisis risiko menunjukkan usahatani ini tidak berisiko karena koefisien variasi kurang dari 0,5. Hasil uji Independent t-test menunjukkan nilai signifikasi (2-tailed) dari pendapatan maupun efisiensi adalah
0,00 < 0>