ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk (1) mengetahui penggunaan bahan ajar matematika untuk peserta didik kelas III sekolah dasar negeri di Surakarta (2) mengetahui proses dan hasil pengembangan bahan ajar matematika berbasis discovery learning memanfaatkan permainan tradisional yang memenuhi aspek kevalidan dan kepraktisan, serta (3) mengetahui keefektifan bahan ajar berbasis discovery learning memanfaatkan permainan tradisional untuk meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik Kelas III Sekolah Dasar di Surakarta.
Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Menurut Sukmadinata, prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahap yakni tahap studi pendahuluan, tahap pengembangan, dan tahap pengujian. Tahap pendahuluan bertujuan untuk mengetahui keadaan dan kebutuhan bahan ajar pada kelas III di Surakarta. Tahap pengembangan dimulai dari melakukan desain awal dan memvalidasi produk kepada ahli. Peneliti melakukan uji coba terbatas di kelas III SDN Kerten II sebanyak 26 siswa. Subjek uji coba luas adalah siswa kelas III SDN Pajang 04 dan SDN Kedung Lumbu yang berjumlah 56 siswa. Sumber data berasal dari guru, siswa, dan dokumentasi.Uji keefektifan pengembangan bahan ajar dilaksanakan di SDN Bibis Luhur I sebagai kelas eksperimen dengan 34 siswa dan SDN Badran sebagai kelas kontrol dengan 34 siswa. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data melalui: observasi, wawancara, angket, dan tes. Untuk menguji keefektifan penggunaanbahan ajar matematika berbasis discovery learning memanfaatkan permainan tradisional menggunakan uji-t. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis interaktif.
Penggunaan bahan ajar untuk kelas III sekolah dasar di Surakarta merupakan tahap studi pendahuluan. Hasil dari analisis tahap studi pendahuluan yakni dibutuhkan bahan ajar matematika yang sesuai dengan kurikulum 2013 revisi terbaru yang dipadukan dengan model discovery learning yang mampu mengkonstruksi hasil belajar matematika serta muatan permainan tradisional untuk menumbuhkan kemandirian belajar siswa dalam. Oleh sebab itu, penelitian ini mengembangkan bahan ajar matematika berbasis discovery learning memanfaatkan permainan tradisional. Produk yang dikembangkan dalam bahan ajar berbasis discovery learning memanfaatkan permainan tradisional berupa bahan ajar siswa. Hasil tahap pengembangan bahan ajar menunjukkan rerata validasi bahasa sebesar 3,78, validasi materi sebesar 3,64, validasi media sebesar 4,12. Berdasarkan skala 1-5, penilaian validasi sintaks dan perangkat pendukung pembelajaran tersebut termasuk dalam kriteria sangat baik, sehingga dapat dinyatakan bahan ajar yang dikembangkan memenuhi aspek kevalidan. Hasil uji penggunaan bahan ajar pada uji coba terbatas diperoleh rerata sebesar 4,15, sedangkan hasil uji coba luas yang dilaksanakan di dua sekolah dasar diperoleh rerata 4,22 dan 4,20. Berdasarkan skala 1-5, hasil uji penggunaan bahan ajar tersebut termasuk kriteria sangat baik, sehingga bahan ajar yang dikembangkan memenuhi aspek kepraktisan.
Hasil uji keefektifan bahan ajar berbasis discovery learning memanfaatkan permainan tradisional menggunakan dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh= 2,490 dan  = 1,997 dan disimpulkan bahwa  ditolak. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan membandingkan rerata nilai posttest hasil belajar matematika antara kelas eksperimen dan kontrol, dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen memberikan pengaruh lebih baik daripada kelompok kontrol. Hal tersebut berarti hasil belajar matematika siswa yang belajar matematika menggunakan bahan ajar matematika berbasis discovery learning memanfaatkan permainan tradisional lebih baik dibandingkan siswa yang belajar menggunakan bahan ajar tematik pada matematika untuk peserta didik kelas III Sekolah Dasar.

Kata kunci: penelitian dan pengembangan, bahan ajar, permainan tradisional, hasil belajar matematika.