ABSTRAK

Fina Rahmatul Ummah, G.0015088, 2019. Pemanfaatan Kuesioner ISAAC dalam Mengidentifikasi Faktor Risiko dan Prevalensi Asma pada Siswa di SMP N 3 Surakarta.
Latar Belakang: Asma merupakan penyakit yang underdiagnosed dan mengalami peningkatan tiap tahun nya begitupun di Indonesia. Data yang diperoleh Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia terjadi peningkatan sebesar 1?ri Tahun 2007 ke Tahun 2013. Dampak negatif asma bagi anak seperti menurunkan kualitas hidup anak, membatasi aktivitas sehari-hari bahkan hingga mengganggu akademik anak karena meningkatkan angka absensi sekolah dan menurunkan prestasi siswa, menjadikan asma sebagai penyakit yang harus diwaspadai bagi suatu bangsa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi asma pada kelompok anak remaja muda di Kota Surakarta dan untuk mengetahui faktor risiko apakah yang paling banyak dimiliki anak dengan asma di Kota Surakarta.  
Metode: Studi deskriptif dengan pendekatan potong lintang dilakukan dengan menyebar kuesioner ISAAC asma dan faktor risiko ke 730 siswa di SMP N 3 Surakarta. Hasil dikumpulkan untuk menghitung prevalensi asma dan menghitung interval kepercayaan serta mengelompokkan data sehingga diketahui faktor risiko dominan yang dimiliki anak dengan asma.
Hasil: Prevalensi asma pada anak usia 12-14 tahun di SMP N 3 Surakarta adalah 11,5 per 100 penduduk dengan proporsi 4,1% (IK95%: 1,7-6,9). Proporsi faktor risiko yang dimiliki anak dengan asma adalah alergi makanan (40%); paparan polusi udara, alergi terhadap udara dingin dan riwayat rinitis pada ibu (30%); perokok didalam rumah, riwayat asma pada ibu dan riwayat asma pada ayah (20%);  riwayat eksim pada ibu, lahir prematur, rinitis pada ayah, alergi obat dan riwayat alergi susu sapi saat berusia kurang dari 3 tahun (10%); berat badan saat anak baru lahir < 2500>Simpulan: Prevalensi asma pada anak usia 12-14 tahun di SMP N 3 Surakarta adalah 4 per 100 penduduk dengan faktor risiko dominan alergi makanan.
Kata Kunci: asma, prevalensi, faktor risiko