Abstrak

Alfisols memiliki ketersediaan fosfor rendah karena P berbentuk Al-P dan Fe-P yang tidak mudah larut. Mikroba pelarut fosfat dibutuhkan oleh pupuk hayati dalam pemenuhan ketersediaan P di tanah Alfisol. Mol bonggol pisang clan batuan fosfat alam diharapkan bisa membantu ketersediaan P dalam tanah.
Penelitian dilaksanakan mulai September sampai November 2014 di Laboratoriurn   Rumah  Kaea, Laboratorium Kimia  clan Fisika  Tanah  Fakultas Pertanian  Universitas  Sebelas Maret. Penelitian  ini bertujuan untuk  menentukan dosis mol bonggol pisang dan dosis (100, 200, clan 300 g) batuan fosfat alam yang tepat dan   metode aplikasi untuk meningkatkan ketersediaan P. Penelitian menggunakan  rancangan acak lengkap dengan 3  faktor perlakuan terdiri dari dosis (100,  200, clan 300 ml)   mol bonggol pisang, dosis (100, 200, clan 300  g) batuan fosfat  alam,  dan metode  aplikasi (inkubasi 1 minggu   clan tanpa   inkubasi). Diperoleh   18  kombinasi perlakuan,  Variabel  pengamatan  utama  pH, P  total,  P tersedia  dan  populasi  bakteri  pelarut  fosfat  (BPF).  Data  percobaan   dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA) dan DMRT pada taraf kepercayaan 95%.
Hasil penelitian menunjukan bahwa mol bonggol pisang dan batuan fosfat alam  mampu  meningkatkan  P  total  tanah,  P-tersedia  tanah  clan populasi  BPF. Perbedaan  dosis mol bonggol  pisang berpengaruh  pada P- tersedia  tanah sebesar 0,543- 3,843 ppm dan dosis batuan fosfat alam berpengaruh  pada P- total tanah sebesar 0,01-  0,02 %. Konsentrasi  mol bonggol pisang 300  ml clan batuan fosfat alam  200  g  merupakan  kombinasi  terbaik  dalam  meningkatkan   populasi  BPF sebanyak 6,3x105  cfu dan metode tanpa inkubasi mol bonggol pisang dan batuan fosfat alam meningkatkan pH sekitar 0,1.

Kata Kunci : Alfisol, Batuan Fosfat Alam, Mol Bonggol Pisang, Dan P Tersedia