ABSTRAK

Proyek penciptaan motif ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya minat konsumen terhadap batik kontemporer di Indonesia tak terkecuali minat konsumen di Wonosobo karena batik kontemporer saat ini menjadi trend di Indonesia. Hal tersebut mendorong untuk dilakukan perancangan batik kontemporer dengan pilihan gaya abstraksi. Ide visual yang ditawarkan adalah Tanaman Purwaceng yang merupakan tanaman herbal yang saat ini hanya tumbuh dan  di budidayakan di empat desa di Dataran Tinggi Dieng Wonosobo yang memiliki keunikan dan karakternya sendiri. Metode yang digunakan dalam perancangan batik ini adalah metode eksperimen dan eksplorasi motif. Metode desain yang digunakan melewati tiga proses pokok yakni konsep perancangan, proses perancangan dan visualisasi.
Metode perancangan melewati tahap analisis permasalahan, strategi pemecahan masalah, pengumpulan data, uji coba, dan bagan alur perancangan. Konsep perancangan meliputi aspek estetis, aspek teknik, aspek bahan, aspek fungsi, dan aspek segmen pasar. Visualisasi desain berupa tahap memvisualisasikan konsep perancangan sehingga dapat merealisasikan ide perancangan. Tujuan perancangan motif batik kontemporer dengan sumber ide tanaman purwaceng ini diharapkan dapat menghasilkan produk berkarakter khas yang menjadi pembeda dengan produk lain dan bisa di terima pasar dari dalam maupun luar wilayah Wonosobo.
Hasil perancangan desain sebagai berikut: (1) unsur-unsur visual dari tanaman purwaceng yang diolah dengan gaya abstraksi dengan komposisi yang mempertimbangkan unsur estetis. (2) Pembuatan batik kontemporer dengan motif tanaman purwaceng ini dijadikan sebagai tekstil pakaian wanita dewasa yang divisualisasikan kedalam kain katun satin yang nantinya dapat dijadikan sebagai busana formal maupun non formal.
Kata Kunci : Perancangan Batik, Batik Kontemporer, Tanaman Purwaceng