Penulis Utama : Shofitri Dhia Hanifah
NIM / NIP : I0315077
×

ABSTRAK

Berdasarkan Badan Pusat Statistik, tahu diklasifikasikan sebagai salah satu bahan makanan penting dengan rata-rata konsumsi tahu per kapita per minggu selalu mengalami peningkatan sejak tahun 2012. Industri Tahu Sari Murni memproduksi 250 loyang tahu setiap hari dengan cara manual dan tradisional, hal ini menyebabkan pemborosan transportasi (pemindahan material). Operator penyimpanan sementara dan operator pemotongan tahu masing-masing harus menempuh jarak 5.000 m dan 2.500 m untuk memindahkan loyang tahu setiap hari. Selain itu, tidak terdapat meja yang berfungsi khusus sebagai meja pemotongan tahu, hal ini menyebabkan operator memotong tahu di atas sembarang permukaan yang dapat menyangga loyang tahu saat proses pemotongan. Tinggi penyangga tersebut bervariasi antara 38 hingga 71 cm. Masalah ini dapat menyebabkan gangguan musculoskeletal terkait kerja (WMSDs) yang diakibatkan postur kerja yang buruk.
    Hasil NBM menunjukkan bahwa operator pemotongan tahu merasakan sakit pada bagian tubuh yang memiliki level resiko tinggi dalam penilaian QEC, yaitu punggung, bahu/lengan, dan leher, untuk itu perlu dilakukan peninjauan lebih dalam menggunakan metode RULA. Evaluasi postur kerja operator pemotongan tahu menggunakan RULA menunjukkan nilai 7, yang berarti level resiko paparan terhadap WSMDs sangat tinggi dan membutuhkan implementasi perubahan sekarang. Berdasarkan keluhan dan kebutuhan, perancangan meja kerja produksi tahu dilakukan menggunakan metode NIDA (Need, Idea, Decision, Action) untuk memperbaiki metode kerja operator. Perbaikan metode kerja yang diusulkan yaitu perancangan fasilitas kerja berupa meja kerja produksi tahu.
    Setelah dilakukan implementasi meja kerja produksi tahu, diketahui bahwa penggunaan meja kerja produksi tahu menyebabkan jarak tempuh operator penyimpanan sementara menurun 89,92% dan menyebabkan jarak tempuh operator pemotongan tahu menurun 84,88%. Skor RULA elemen kerja operator pemotongan mengalami penurunan, hal ini berarti terjadi penurunan risiko, sehingga penggunaan meja kerja produksi tahu dapat menurunkan risiko paparan terhadap MSDs.

Kata Kunci: Perbaikan Metode Kerja, NBM, QEC, RULA, NIDA, MSDs

 

×
Penulis Utama : Shofitri Dhia Hanifah
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : I0315077
Tahun : 2019
Judul : Perancangan meja kerja produksi tahu berdasarkan analisis nordic body map (nbm), quick exposure checklist (qec), dan rapid upper limb assessment (rula) (studi kasus: industri tahu sari murni Mojosongo)
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Teknik - 2019
Program Studi : S-1 Teknik Industri
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Tehnik, Program Studi Sarjana Teknik Industri-I0315077-2019
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Ir. Rahmaniyah Dwi Astuti, S.T., M.T.,
2. Ir. Wakhid Ahmad Jauhari, S.T., M.T.,
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Teknik
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.