ABSTRAK

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia mempunyai tugas pokok untuk melestarikan bahan. Alih media bahan perpustakaan merupakan salah satu dari strategi perpustakaan dalam melestarikan koleksi-koleksi nya terutama koleksi khusus contohnya surat kabar lama. Salah satu cara untuk melestarikan surat kabar lama yaitu dengan cara mengalih mediakan bahan pustaka tersebut menjadi Mikrofilm. Sebagai sumber informasi, mikrofilm dapat memberikan data yang tepat karena pada hakikatnya informasi dalam bentuk mikrofilm merupakan duplikat bahan aslinya. Penggunaan mikrofilm bertujuan untuk melestarikan bahan pustaka yang tercetak pada kertas yang sudah jelek kondisinya, mengurangi tempat yang di perlukan untuk menyimpan bahan pustaka. Dalam hal ini Perpustakaan Nasional mengalih media bahan pustaka menjadi mikrofilm sebagai berikut : surat kabar, naskah, peta, buku langka. Dalam Tugas Akhir ini penulis akan menjelaskan bagaimana cara alih media surat kabar langka menjadi mikrofilm adalah sebagai berikut : mempersiapkan pembuatan mikrofilm (penelusuran surat kabar langka yang akan di alih media, penyusunan dokumen awal, pemotretan surat kabar langka, proses pencucian mikrofilm), penduplikasian mikrofilm, pelabelan dan penomoran kotak mikrofilm, mikrofilm di simpan di cold storage. Untuk membaca hasil mikrofilm tersebut menggunakan alat yang bernama Micro Reader. Agar Mikrofilm agar tetap awet dibutuhkan perawatan dan pemeliharaan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada mikrofim

Kata kunci : Proses alih media mikrofilm, alih media surat kabar langka menjadi mikrofilm, alih media mikrofilm