Abstrak

Sapi potong perlu diberikan pakan yang memiliki kualitas baik dari  segi nutriennya.  Salah satu nutrient penting yang dibutuhkan adalah protein.  Menir kedelai  merupakan salah satu bahan pakan sumber protein tinggi yang berupa butir-butir pecahan kedelai. Pakan dengan kandungan protein tinggi apabila diberikan kepada temak ruminansia dalam jumlah banyak menjadi kurang efisien kecuali protein dapat lolos dari degradasi dalam rumen. Protein dalam rumen akan mengalami proses fermentasi, yang mengubah protein pakan menjadi NH3 dalam jumlah  yang banyak sehingga mengakibatkan kurangnya pasokan protein yang akan dicerna di pasca rumen. Oleh karena itu, protein diharapkan lolos dari degradasi dalam rumen, sehingga dapat masuk dan dicerna di dalam usus halus. Upaya untuk mencegah tingkat degradasi yang tinggi dengan melakukan proses proteksi.  Salah  satu  metode  proteksi  yaitu  dengan  penggunaan formaldehyde. Aldehid yang terdapat dalam formaldehyde  akan berikatan dengan protein pakan sehingga dapat melindungi protein  dari dergradasi  dalam  rumen.  Berdasarkan permasalahan  tersebut,  maka  perlu  dilakukan  penelitian   untuk  mengetahui pengaruh  penggunaan  menir  kedelai  terproteksi formaldehyde  terhadap  pH, NH3,VFA dan protein mikrobia secara in vitro.
Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui   pengaruh  penggunaan kedelai  terproteksi  formaldehyde   terhadap   fermentasi   rumen   dan   aktivitas mikrobia secara in vitro. Peubah yang diamati adalah pH, NH3,VFA dan protein mikrobia.  Penelitian dilaksanakan pada  bulan Desember 2013  -  bulan Januari 2014, di Laboratorium  Biokimia Nutrisi  Fakultas Petemakan  Universitas  Gadjah Mada Yogyakarta. Penelitian  ini dilaksanakan  secara eksperimental  laboratorium menggunakan  desain  rancangan  acak  lengkap (RAL).  Materi pada penelitian  ini adalah  cairan  rumen  sapi  peranakan  ongole  betina  berfistula  berjumlah 3 ekor dengan  bobot 303,66  ±  1,52  kg/ekor  sebagai  ulangan  yang  dibagi  dalam tiga macam perlakuan.
Ransum yang digunakan terdiri dari jerami,  rumput gajah, konsentrat kontrol yang terdiri dari dedak,  bungkil  kedelai, pollard,  kulit kopi,  mineral  dan garam, campuran   menir   kedelai   dan  minyak   ikan  lemuru   terproteksi   menggunakan formaldehyde  37% dan campuran  menir   kedelai dan minyak ikan lemuru tanpa proteksi.  Perlakuan  yang  diberikan  adalah  sebagai  berikut: PO  = 30% Jerami Padi  + 30% Rumput Gajah + 40% Konsentrat  Kontrol, Pl  =  30% Jerami Padi + 30%  Rumput  Gajah  +  32,5%  Konsentrat  Kontrol  +  7,5%  Menir  Kedelai  tidak terproteksi,  P2 = 30% Jerami  Padi   + 30% Rumput  Gajah + 32,5% Konsentrat Kontrol  + 7 ,5%  Menir Kedelai terproteksi.  Rerata basil penelitian  pada masing• masing  perlakuan  PO,  Pl, dan P2 berturut-turut  untuk pH adalah  7,03; 7,03 dan 7,07, NH3 berturut-turut  20,01;  18,86 dan 16,07, VFA  berturut-turut  59,09; 54,00 dan 48,88, protein  mikrobia  berturut-turut  63,27; 71,50 dan 63,77. Hasil analisis menunjukkan menunjukkan bahwa pada masing-masing  perlakuan menir kedelai terproteksi  secara in vitro tidak berpengaruh (P>0.05) terhadap pH, NH3,VFA dan protein mikrobia.
Kesimpulan  yang diambil dalam penelitian ini adalah bahwa proteksi menir kedelai  dengan formaldehyde  tidak. mengganggu  fermentasi  rumen  dan aktivitas mikrobia ditinjau dari pH, NH3, VFA dan protein mikrobia secara in vitro.

Kata Kunci : fermentasi nxmen, formatdehyde, in vitro, protein mikrobia