Abstrak

Kebutuhan sandang merupakan kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan sandang penting untuk menutup tubuh. Menutup tubuh di kota besar merupakan salah satu label yang diberikan masyarakat apabila ingin terlihat sopan. Selain kebutuhan sandang, kebutuhan pangan merupakan kebutuhan dasar manusia. Dari makanan manusia bisa mendapatkan energi untuk beraktivitas. Akan tetapi bukan hanya untuk mendapatkan energi, manusia harus menjaga kesehatan. Menjaga kesehatan salah satunya dengan cara menjaga pola makan 4 sehat 5 seimbang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mendiskripsikan, menjabarkan dan mengetahui Gaya Hidup Sandang dan Pangan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini menggunakan teori Masyarakat Konsumerisme oleh Jean Baudrillard, teori Stratifikasi Sosial Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, dan teori Gaya Hidup David Chaney. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Teknik pengambilan informan dilakukan dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan gaya hidup sandang mahasiswa dipengaruhi oleh status sosial ekonomi orang tua. Pengaruh tersebut terlihat dari tempat berbelanja mahasiswa, yang menunjukan sebuah simbol dalam berpakaian. Tampilan dalam berpakaian ternyata diperhatikan oleh seluruh tingkatan status sosial ekonomi orang tua. Berbeda dengan hal pangan, mahasiswa tidak melihat tampilan luar dari tempat makan. Dalam masalah keterimaan baik sandang dan pangan. Mahasiswa Fakultas Hukum memperlihatkan cara agar diterima oleh kelompok sosialnya melalui perilaku.
Kata Kunci : Status Sosial Ekonomi, Gaya Hidup, Sandang, Pangan.