×
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui sudah sesuaikah pelaksanaan kurikulum 2013 pada mata pelajaran PJOK di SMA Negeri se-Kota Cirebon tahun ajaran 2016/2017 dan kendala-kendala yang terjadi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan teknik survei. Subyek penelitian ini adalah Wakil Kepala Sekolah kurikulum SMA N seKota Cirebon yang berjumlah 11 orang, guru PJOK SMA N se-Kota Cirebon yang berjumlah 22 orang dan peserta didik di SMA N se-Kota Cirebon sejumlah 303 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan observasi. Teknik analisis data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas dan persentase untuk mengetahui besar jawaban pada setiap butir soal. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh sebagai berikut: (1) Komponen Utama pada Wakil Kepala Sekolah Kurikulum, penerapan kurikulum 2013 di SMA Negeri se-Kota Cirebon tahun ajaran 2016/2017 dengan persentase 71%. Hal ini ditunjukkan pada masing-masing indikatornya (a) Indikator nenunjukan perilaku mendukung kurikulum 2013 dengan perssentase 52%, (b) Indikator kepala sekolah sebagai penanggung jawab kurikulum 2013 dengan persentase 73%, (c) Indikator pelayanan kepada peserta didik dalam pengembangan kebutuhan, bakat, dan minat dengan persentase 71%, (d) Indikator peningkatan kualitas pembelajaran kurikulum 2013 dengan persentase 87%, (e) Indikator tentang standar penilaian pembelajaran kurikulum 2013 dengan persentase 82%. Hasil tersebut sesuai dengan observasi yang dilakukan dalam penelitian ini dimana sebagian besar setuju pada komponen perangkat pembelajaran . (2) Komponen Utama pada Guru PJOK, sebagian besar telah spenerapan kurikulum 2013 di SMA Negeri se-Kota Cirebon tahun ajaran 2016/2017 tergolong baik dengan persentase 65%. Hal ini ditunjukkan pada masing-masing indikator (a) Indikator menunjukan perilaku mendukung kurikulum 2013 dengan persentase 73%, (b) Indikator berinisiatif untuk berkreasi dalam merancang pelaksanaan kurikulum 2013 dengan persentase 76%, (c) Indikator berkaitan dengan standar isi dengan persentase 49%, (d) Indikator berkaitan dengan standar proses dengan persentase 73%, (e) Indikator berkaitan dengan standar pendidik dan tenaga kependidikan dengan persentase 51%, (f) Indikator berkaitan dengan standar sarana dan prasarana dengan persentase 62%, (g) Indikator berkaitan dengan standar penilaian pendidikan dengan persentase 79%, dan (h) Indikator menerapkan teknologi terkini yang mendukung pembelajaran dengan persentase 82%. Hal ini juga diperkuat dengan hasil observasi yang dilakukan dilapangan. (3) Komponen Utama pada Guru PJOK, Keterampilan Melakukan Evaluasi menunjukkan bahwa di SMA Negeri se-Kota Cirebon tahun ajaran 2016/2017 tergolong baik dengan persentase 68%. Hal ini di ditunjukkan pada masingmasing indikator, (a) Indikator pmenerapkan authentic assessment dengan persentase setuju 70%, (b) Indikator menerapkan alat evaaluasi yang sesuai dengan persentase setuju 66%. Kendala-kendala yang terjadi yaitu sarana dan prasarana di sekolah-sekolah yang tidak memadai serta kurangnya pelatihan berupa IHT (in house training). Berdasarkan hasil analisis data di atas maka penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: pelaksanaan tentang Kurikulum 2013 pada mata pelajaran PJOK di SMA Negeri se-Kota Cirebon tahun ajaran 2016/2017 dikategorikan baik, dan kendal yanng terjadi hanya ada 2 kendala yang berpengaruh terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013.
Kata kunci: Survei, kurikulum 2013, PJOK.