Abstrak

Simpang Empat Pasar Tuban Jl. Raya Solo - Purwodadi Kabupaten Karanganyar memiliki lalu lintas yang komplit dan tingkat pertumbuhan lalu lintas yang cepat sehingga simpang ini berpotensi menimbulkan kecelakaan, antrian, kemacetan dan tundaan terutama pada saat jam sibuk.  Hal ini dipengaruhi dengan besarnya volume kendaraan tidak sebanding dengan kapasitas. Permasalahan lainnya yaitu terdapat aktifitas di samping jalan pada pendekat simpang dan tidak adanya rambu-rambu lalu lintas pada simpang sehingga mengakibatkan kapasitas persimpangan tersebut kurang mampu menampung arus lalu lintas yang lewat.

Cara penelitian yang dilakukan dengan melakukan survei di lapangan untuk mendapatkan data volume lalu lintas dan geometrik simpang kemudian diolah dengan menggunakan acuan MKJI 1997.

Dari hasil perhitungan kinerja simpang pada kondisi eksisting memiliki nilai Derajat Kejenuhan (DS)  = 0,88 (jam puncak pagi), DS = 0,85 (jam puncak siang), DS = 0,87 (jam puncak sore); Tundaan (D) = 14,96 det/smp (pagi), D = 14,2 det/smp (siang), D = 14,6 det/smp (sore). Peluang antrian (QP %) = 31,09 – 61,36 (pagi), QP % = 29,03 –57,40, QP % = 30,39 – 60,00. Dari hasil perhitungan pada kondisi eksisiting , DS yang paling besar adalah pada saat jam puncak pagi hari, maka perbaikan yang dilakukan menggunakan data arus jam puncak pagi. Perbaikan yang dilakukan yaitu simpang bersinyal 2 fase dengan pelebaran jalan minor dan mayor. Kinerja setelah didesain ulang menghasilkan DS pendekat pagi. Nilai Derajat Kejenuhan (DS) = 0,80 (lengan utara), DS = 0,40 (lengan selatan), DS = 0,57 (lengan timur), DS = 0,77 (lengan barat). Tundaan (D) = 23,31 det/smp (lengan utara), D = 13,93 det/smp (lengan selatan), D =26,46 det/smp (lengan timur), D = 34,08 det/smp (lengan barat). Panjang antrian (QL) = 115,4 m (lengan utara), QL = 40 m (lengan selatan), QL = 52,30 m (lengan timur), QL = 86,40 m (lengan barat).

Kata Kunci : Derajat kejenuhan, Tundaan, Antrian