Kayu merupakan bahan struktural yang sangat diminati dalam pembangunan karena ketersediannya di alam sangatlah melimpah. Namun belakangan ini keberadaan kayu semakin langka dan harganya melambung tinggi. Hal ini mendorong para pelaku pembangunan untuk berinovasi menggunakan produk kayu rekayasa. Salah satu alternatif untuk masalah tersebut yaitu dengan menggunakan Laminated Veneer Lumber (LVL) kayu sengon karena kayu sengon memiliki usia tebang cukup singkat sehingga ketersediaannya terjamin. Kayu LVL ini juga dapat mengatasi berkurangnya kayu dengan dimensi yang besar. Hal tersebut yang mendasari tujuan dilakukannya penelitian ini.

Pada penelitian ini dilakukan pengujian sambungan balok-kolom dengan metode eksperimental yang bentuknya ditentukan yaitu kolom persegi dan balok berbentuk III dengan alat sambung baut yang diharapkan bisa menjadi rigid connection. Pengujian dilakukan dengan penambahan beban secara bertahap pada ujung sambungan tersebut untuk mengetahui lendutan yang terjadi pada ujung balok

Dari hasil pengujian didapat kapasitas sambungan balok kolom LVL kayu sengon berturut-turut adalah 18,9; 19,9; dan 17,9 N/mm2. Perbandingan nilai pengujian dan analisis cukup jauh disebabkan karena sambungan yang diharapkan menjadi sambungan kaku tidak berhasil. Selisih perbandingan ini disebabkan karena pembuatan lubang baut yang tidak presisi, sehingga perlu dibuat sampel yang lebih bagus lagi agar bisa didapatkan sambungan kaku sesuai yang diharapkan.

Kata kunci :     Laminated Veneer Lumber, sambungan balok kolom, kapasitas sambungan balok kolom