ABSTRAK

Kondisi perekonomian yang terjadi di dunia seringkali ikut serta berdampak buruk bagi kondisi keuangan perusahaan dimanapun berada. Financial distress merupakan penurunan kondisi keuangan perusahaan sebelum terjadinya kebangkrutan. Tentunya perusahaan akan berupaya agar kondisi tersebut tidak terjadi. Principles dan agent dalam hal ini berperan penting sebagai orang yang bertanggungjawab dalam mengawasi dan mengambil keputusan yang tepat agar kondisi financial distress dapat dihindari. Pengawasan perlu dilakukan baik dari sisi internal dan eksternal perusahaan diharapkan dapat menekan potensi terjadinya financial distress di perusahaan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris pengaruh dari sisi ekternal yaitu corporate governance yang terdiri dari komisaris independen dan komite audit terhadap kemungkinan financial distress, selain itu dari sisi internal berupa financial indicator yang diwakili oleh rasio profitabilitas.

Penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan 62 perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di bursa efek di negara-negara kawasan ASEAN tahun 2012 himgga 2016 atau dalam kurun waktu 5 tahun. Negara-negara yang dijadikan sampel penelitian yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura dan Filipina, yang ditentukan berdasarkan tingkat GDP tertinggi di ASEAN. Metode analisis yang digunakan adalah Logit Regression Model. Terdapat enam hipotesis yang diujikan menggunakan regresi logistik.

Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa dari tiga hipotesis variabel yang

diujikan menyatakan bahwa variabel independen yang dapat mempengaruhi kondisi financial distress adalah profitabilitas dan juga company size sebagai variabel kontrol juga dinyatakan berpengaruh, sedangkan variabel komisaris independen dan komite audit dinyatakan tidak berpengaruh pada kondisi financial distress.

Kata kunci: financial distress, corporate governance, financial indicator