×
ABSTRAK Keseimbangan antara sektor pertanian dan sektor industri merupakan sasaran utama pembangunan perekonomian dalam pembangunan jangka panjang melalui agroindustri. Agroindustri bertujuan untuk meningkatkan nilai jual dari suatu produk tertentu, menambah daya saing pada produk pertanian dan meningkatkan efisiensi pada sektor pertanian menjadi kegiatan yang produktif melalui industri pengolahan pertanian. UD. Kelinci Dunia merupakan salah satu industri pengolahan makanan keripik singkong dan memiliki produksi terbesar kedua di Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan, keuntungan, profitabilitas, efisiensi, risiko, dan sensitivitas dari usaha industri keripik singkong di UD. Kelinci Dunia Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang.
Metode dasar penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Penentuan responden penelitian yaitu studi kasus di industri keripik singkong UD. Kelinci Dunia Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan pencatatan. Analisis data yang digunakan yaitu analisis biaya, penerimaan, keuntungan, profitabilitas, analisis efisiensi usaha, analisis risiko usaha, dan analisis sensitivitas.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata biaya total yang dikeluarkan oleh industri keripik singkong di UD. Kelinci Dunia Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang tahun 2018 sebesar Rp155.860.516 per bulan. Rata-rata penerimaan yang diperoleh adalah Rp183.100.000 per bulan, rata-rata keuntungan yang diperoleh sebesar Rp27.239.484 per bulan dan profitabilitas sebesar 18,59%. Usaha industri keripik singkong di UD. Kelinci Dunia yang dijalankan selama ini sudah efisien yang ditunjukkan dengan R/C rasio lebih dari 1 yaitu sebesar 1,19 yang berarti setiap Rp1,00 biaya yang dikeluarkan akan memberikan penerimaan sebesar 1,19 kali dari biaya yang telah dikeluarkan. Besarnya nilai koefisien variasi 0,58 dan nilai batas bawah keuntungan adalah –Rp4.506.927. Hal ini dapat dikatakan bahwa usaha industri keripik singkong yang dijalankan di UD. Kelinci Dunia berpeluang mengalami risiko usaha sebesar Rp4.506.927. Sensitivitas usaha industri keripik singkong menunjukkan bahwa penurunan nilai penjualan lebih sensitif (peka) daripada kenaikan biaya input (bahan baku, bahan penolong, bahan bakar, tenaga kerja dan biaya total). Usaha yang dijalankan mencapai titik kritis atau keuntungan Rp0 terjadi pada perubahan kenaikan biaya bahan baku 31,71%, kenaikan biaya bahan penolong 81,27%, kenaikan biaya bahan bakar 276,52%, kenaikan biaya tenaga kerja 251,70%, kenaikan biaya total 17,48% dan penurunan nilai penjualan 14,88%. Sebaiknya industri ini memperluas pemasarannya di luar jawa, memasuki pasar ekspor kembali dan melakukan inovasi produk untuk meningkatkan keuntungan.