×
Latar Belakang : Autisme atau yang sering disebut Autistic Spectrum Disorder (ASD) merupakan gangguan perkembangan yang ditandai dengan gangguan interaksi sosial, gangguan komunikasi, dan perilaku berulang. Konstipasi merupakan kesulitan defekasi yang ditandai oleh penurunan frekuensi defekasi, konsistensi feses keras dan berukuran besar. Anak autis cenderung mengalami gangguan pencernaan dibandingkan dengan anak normal, salah satunya konstipasi. Orang tua terutama ibu merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap penerapan diet pada anak autisme. Konsumsi gluten, berat badan anak yang berlebih (overweight atau obesitas), asupan serat dan asupan cairan yang kurang dapat menjadi pemicu terjadinya konstipasi pada anak autis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan gizi ibu, pola konsumsi gluten, status gizi, asupan serat, dan asupan cairan dengan kejadian konstipasi pada anak penderita autisme
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang dilakukan di 7 lembaga terapi anak autisme di Kota Balikpapan. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode quota sampling yaitu dengan cara menetapkan sejumlah anggota sampel secara quotum atau jatah. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner, kemudian dilakukan analisis bivariat menggunakan uji korelasi spearman untuk mengetahui hubungan antar variabel, dilanjutkan dengan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik.
Hasil: Sebanyak 85 subjek yang masuk kriteria inklusi. Dengan nilai probabilitas sebesar p<0 p=0,784), xss=removed p=0,161), r=0,153). p=0,442), r=0,085). p=0,049), xss=removed p=0,001), xss=removed>Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan gizi ibu, pola konsumsi gluten, dan status gizi dengan kejadian konstipasi, namun ada hubungan antara asupan serat dan asupan cairan dengan kejadian konstipasi pada anak penderita autisme
Kata kunsi : Autisme, Konstipasi, Pengetahuan Gizi, Gluten, Status Gizi, Serat, Cairan