Mahasiswa rentan mengalami masalah mental. Akan tetapi banyak mahasiswa yang enggan untuk mencari bantuan dari profesional. Theory of Planned Behavior menjelaskan suatu perilaku terjadi karena adanya intensi sebagai antesedennya dan memiliki tiga determinan. Selain itu intensi dan perilaku dapat dipengaruhi oleh stigma publik yang muncul. Tujuan penelitian ini adalah untuk memprediksi perilaku mencari bantuan profesional dengan theory of planned behavior dan stigma publik gangguan mental pada mahasiswa Universitas Sebelas Maret.
Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif UNS program sarjana dan diploma. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling. Sampel yang digunakan berjumlah 397 orang yang berasal dari seluruh fakultas. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan konstruk dari theory of planned behavior dan teori stigma dari Corrigan. Hasil reliabilitas untuk setiap variabel sikap adalah 0,889, norma subjektif 0,901, persepsi kontrol perilaku 0,748, stigma 0,913, dan intensi 0,951
Hasil analisis data menggunakan path analysis menunjukkan bahwa, intensi dipengaruhi oleh sikap (β=0,445), norma subjektif (β=0,179), dan stigma publik (β=-0,092). Sementara, persepsi kontrol perilaku tidak berpengaruh terhadap intensi. Selanjutnya, perilaku mencari bantuan secara langsung dipengaruhi oleh stigma publik (β=-0,104), namun tidak pengaruhi oleh intensi sehingga, dapat disimpulkan bahwa sikap, norma subjektif, persepsi kontrol perilaku, dan stigma publik secara tidak langsung tidak dapat memprediksi perilaku dengan intensi sebagai mediator.

Kata kunci: Perilaku mencari bantuan profesional, theory of planned behavior, stigma publik gangguan mental.