Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Latar belakang
pelaksanaan program full day school di SMK Negeri 1 Surakarta; 2) Pelaksanaan
kurikulum sejarah dalam pelaksanaan program full day school di SMK Negeri 1
Surakarta; 3) Pelaksanaan pembelajaran sejarah dalam full day school di SMK
Negeri 1 Surakarta; 4) Hambatan dan solusi pelaksanaan pembelajaran sejarah
dalam program full day school di SMK Negeri 1 Surakarta.
 Penelitian ini termasuk jenis kualitatif dengan strategi studi kasus
terpancang tunggal. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Surakarta pada
semester genap tahun pelajaran 2017/2018. Subjek penelitian ini adalah peserta
didik, guru sejarah, wakil kepala sekolah bagian kurikulum, dan kepala sekolah
SMK Negeri 1 Surakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik
wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Agar data penelitian yang didapatkan
valid, peneliti menggunakan triangulasi data dan triangulasi metode. Teknik
analisis yang digunakan peneliti adalah model analisis interaktif. Prosedur
penelitian yang digunakan adalah tahap pra lapangan, tahap penelitian lapangan,
tahap analisis data, dan tahap penyusunan laporan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Program full day school di SMK
Negeri 1 Surakarta dilaksanakan bersamaan dengan adanya Permendikbud No. 23
Tahun 2017 dimana hari sekolah menjadi delapan jam dalam satu hari atau empat
puluh jam dalam lima hari. 2) Kurikulum yang digunakan dalam program full day
school adalah Kurikulum 2013. Pelaksanaan kurikulum sejarah dalam program full
day school melalui pendekatan scientific yang secara garis besar dalam
pembelajaran melakukan kegiatan 5M (Mengamati, Menanya, Menalar,
Mengasosiasi, dan Mengkomunikasikan). Kegiatan ini bertujuan untuk membuat
pembelajaran berpusat kepada peserta didik, tidak lagi berpusat pada guru. 3)
Pelaksanaan pembelajaran sejarah dalam program full day school berjalan dengan
baik. Diawali dengan melakukan perencanaan pembelajaran yang nantinya guru
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Penerapannya sudah sesuai
dengan Silabus dan RPP yang dibuat di awal semester. 4) Hambatan yang dialami
dalam program full day school peserta didik yang sudah mulai kehilangan
konsentrasi saat menerima pembelajaran setelah jam istirahat kedua. Solusi yang
diberikan oleh guru adalah memberikan ice breaking dan metode pembelajaran
yang melibatkan siswa untuk mengembalikan fokus peserta didik.

Simpulan penelitian ini adalah pembelajaran sejarah dalam program full day
school terlaksana berdasarkan Permendikbud No.23 Tahun 2017 yang meskipun
baru tahun pertama pelaksanaan namun hasilnya sudah berjalan dengan baik sesuai
dengan kurikulum 2013.

Kata Kunci: Full Day School, Pembelajaran Sejarah