×
Substansi P merupakan neuropeptida yang meningkat pada PPOK eksaserbasi akut. Respon bronkodilator diukur dengan nilai arus puncak ekspirasi (APE). Perbaikan klinis diukur dengan skor COPD Assesment Test (CAT) akan meningkat seiring dengan perburukan gejala klinis PPOK. Inhalasi magnesium sulfat memiliki efek bronkodilator dan antiinflamasi, mampu memblok kanal kalsium dan menghambat substansi P. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis pengaruh inhalasi magnesium sulfat terhadap kadar substansi P, respon bronkodilator, dan pasien PPOK eksaserbasi akut.
Penelitian uji klinis quai eksperimen, pre dan post test design dengan 34 pasien PPOK eksaserbasi akut yang dirawat di RSUD dr. Moewardi Surakarta dan RS PAru Ario Wirawan Salatiga bulan Maret-April 2017 secara consecutive sampling. variabel bebas adalah inhalasi magnesium sulfat dosis 150mg tiap 20 menit selama serangan, sedangkan variabel tergantung adalah respon bronkodilator, kadar substansi P dan perbaikan klinis pasien PPOK eksaserbasi akut.
Terdapat perbedaan bermakna (p=0,000) penurunan kadar substansi P kelompok perlakuan (-1305,92 ± 417,91) dibanding kelompok kontrol (-355,95 ±206,25). Terdapat perbedaan bermakna (p=0,009) penurunan nilai APE kelompok perlakuan (111,76 ± 12,37) dibanding kelompok kontrol (141,18 ± 24,21). Terdapat perbedan bermakna (p=0,000) penurunan skor CAT kelompok perlakuan (-14,88 ± 1,75) dibanding kelompok kontrol (-9,00 ± 1,17).
Penambahan inhalasi magnesium sulfat 150 mg saat eksaserbasi meningkatkan nilai APE, menurunkan kadar substansi P, dan menurunkan skor CAT dengan hasil signifikan secara statistik.
Kata kunci: Inhalasi magnesium sulfat, Kadar substansi P, Respon brokodilator, Perbaikan klinis, PPOK eksaserbasi akut