Dalam pengoperasiannya, kendaraan listrik menggunakan baterai sebagai sumber energi untuk menggerakan motor listrik. Baterai lead-acid merupakan sel baterai yang telah digunakan sejak awal kemunculan kendaraan listrik pada akhir tahun
1800an. Akan tetapi karena beban baterai yang berat, jarak tempuh yang pendek dan waktu charging yang lama, kendaraan konvensional kembali menjadi pilihan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara temperatur dengan arus dan tegangan pada baterai lead-acid untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat membuat kerja baterai lebih optimal. Sensor arus, tegangan dan temperatur dipasang pada masing-masing sel baterai lead-acid untuk memonitor nilai-nilainya pada kondisi charging dan discharging pada jalan datar dan menanjak. Perhitungan matematis dilakukan untuk mengetahui nilai kapasitas dan tegangan pada masing- masing sel baterai. Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah nilai temperatur baterai meningkat saat baterai mengalirkan arus yang besar ke motor listrik, sementara saat temperatur tinggi tegangan dalam baterai justru menurun, serta nilai kapasitas baterai mengalami penurunan drastis saat temperatur baterai melebihi
60?. Sehingga untuk meningkatkan performa baterai, arus yang mensuplai motor
perlu dibatasi dengan penambahan gear box, charging dengan metode arus konstan
lebih disarankan, serta dapat dilakukan penambahan perangkat cooling pada sel baterai tertentu yang mengalami kenaikan temperatur sangat tinggi.

Kata kunci: kendaraan listrik, baterai lead-acid, temperatur, arus, tegangan, sistem monitoring, charging/discharging