RINGKASAN

TOKSISITAS BIJI SRIKAYA (ANNONA SQUAMOSA) TERHADAP HAMA SITOPHILUS SP. PADA BERAS. Skripsi: Putri Dela Atikah (H0714113). Pembimbing: Subagiya, Sholahuddin. Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Beras merupakan salah satu bahan makanan pokok rakyat Indonesia. Kebutuhan akan beras mengalami peningkatan tiap tahun seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia. Peningkatan produksi beras perlu diimbangi dengan penanganan pascapanen yang baik untuk mengurangi adanya kerusakan yang terjadi pada beras. Kerusakan yang terjadi pada beras dapat disebabkan oleh hama Sitophilus sp. Salah satu pengendalian hama terpadu (PHT) yang dapat mengendalikan kumbang Sitophilus sp. adalah dengan menggunakan insektisida nabati dari biji srikaya (A. squamosa).
Penelitian   ini   dilaksanakan   di   Laboratorium   Hama   dan   Penyakit
Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta mulai bulan
Maret sampai Mei 2017. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan
Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang diujikan adalah dosis 0 gram,
1 gram serbuk, 3 gram serbuk, 5 gram serbuk, 1 gram butiran, 3 gram butiran, dan  5  gram  butiran  pada  50  gram  beras.  Setiap  perlakuan  masing-masing diulang sebanyak 4 kali ulangan sehingga jumlah unit percobaan sebanyak 28 unit percobaan. Setiap perlakuan dicampur dengan 50 gram beras dan diinvestasikan 20 ekor hama Sitophilus sp. Sitophilus sp. yang digunakan merupakan hasil rearing dari imago Sitophilus sp. yang diambil dari beras yang telah terinfeksi, kemudian diperbanyak hingga mendapat jumlah hama turunan pertama (F1) dengan umur yang sama sebanyak yang dibutuhkan. Data yang diperoleh kemudian  dianalisis  menggunakan Analisis  Sidik  Ragam  (ANOVA), apabila  terdapat  beda nyata  dilanjutkan dengan  Uji Jarak  Berganda Duncan (DMRT)   pada   taraf   kepercayaan   95%   dan   data   mortalitas   dikoreksi menggunakan formula abbott..
Berdasarkan hasil penelitian, pemberian biji srikaya (A. squamosa) berpengaruh terhadap mortalitas Sitophilus sp., efektivitas pestisida, susut bobot beras, warna beras, dan aroma beras. Pemberian biji srikaya yang paling efektif dalam mengendalikan hama Sitophilus sp. adalah dosis 3 sampai 5 gram serbuk biji srikaya karena mortalitas yang dihasilkan sebesar 98,93%, efektivitas (efikasi) sebesar 100%, penyusutan bobot beras rendah, warna yang dihasilkan putih keruh  hingga  kecoklatan,  dan  tidak  menimbulkan  bau  pada  beras.  Bentuk sediaan yang paling efektif adalah bentuk serbuk karena bentuknya yang lebih halus dan mempunyai luas permukaan yang lebih besar sehingga menyebabkan bahan senyawa kimia aktif dari golongan acetogenin termasuk annonain dan squamosin yang ada pada biji srikaya lebih cepat terakumulasi dan aroma yang dikeluarkan lebih cepat menguap daripada bentuk butiran.