Penelitian ini dilatar belakangi oleh masih adanya sikap siswa di sekolah yang mengarah kepada bentuk intoleransi dikhawatirkan dapat berdampak pada keberagaman yang ada di sekolah. Teori yang digunakan sebagai analisis hasil penelitian adalah Teori Tindakan Sosial dari Max Weber terutama Tindakan Rasional Instrumental. Metode kualitatif disertai analisa deskriptif analitif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Teknik pengambilan informan menggunakan purposive sampling. Uji validitas data dengan triangulasi sumber data dan analisis data berpedoman pada Miles dan Haberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Guru berperan penting menginternalisasikan nilai pendidikan multikultural kepada siswa di sekolah. Guru menginternalisasi nilai poendidikan multikulturalkepada siswa SMA N 1 Sukoharjo melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler sekolah. Secara intrakurikuler, guru menanamkan nilai toleransi ke dalamSosiologi dan Pendidikan Kewarganegaraan, menggunakan alat atau media pembelajaran video dan praktek pengaplikasian materi di lapangan. Dalam kegiatan ekstrakurikuler guru menginternaliasasi nilai toleransi dalam kegiatan Bela negara, OSIS, dies natalis, peringatan Hari Raya Kartini, Pramuka, PMR dan Masa Orientasi Siswa (MOS). (2) Ada alasan internalisasi nilai pendidikan multikultural oleh guru a) membentuk sikap toleran siswa (menghargai dan menghormati perbedaan), b) mencerminkan dan menjaga nama baik almamater SMA N 1 Sukoharjo, c) mencegah tindakanbullying dan d)  memperkuat rasa kesatuan.
Kata kunci: Internalisasi, Nilai Pendidikan Multikultural, Siswa, Sikap Toleransi