Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh dari influencer marketing terhadap persepsi merek mewah dan niat beli konsumen. Penelitian menguji hubungan para-social interaction dan credibility dengan anteseden physical attractiveness, social attractiveness, dan attitude homophily. Selain itu, penelitian menguji pengaruh dari para-socia interaction terhadap persepsi brand luxury, luxury brand value, brand user imagery fit, dan niat beli konsumen pada produk kosmetik merek Maybelline.
Pengujian dalam penelitian ini menggunakan Structural Equation model (SEM) yang diolah menggunakan program SmartPLS 3. Hasil dari pengolahan data menghasilkan indikator dan variabel dalam penelitian ini lolos uji validitas dan reliabilitas serta model dalam penilitian ini dinilai FIT. Hasil dari penelitian ini mengatakan bahwa ada 1 hipotesis yang ditolak yaitu pengaruh persepsi brand luxury terhadap niat beli konsumen pada produk Maybelline. Hasil dari hubungan physical attractiveness, social attractiveness, dan attitude homophily berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap para-social interaction. Hasil dari hubungan pengaruh physical attactivenss dan attitude homophily menunjukan pengaruh positif dan signifikan terhadap credibility influencer marketing. Pengaruh dari para- social interaction berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi brand luxury, brand user imagery fit, dan luxury brand value. Hasil uji pengaruh juga mengungkapkan bahwa credibility berpengaruh langsung secara positif dan signifikan terhadap niat beli konsumen pada produk kosmetik merek Maybelline.
Saran dari penelitian ini yaitu (1) Melakukan pemaparan jangka panjang terhadap influencer marketing terkait penelitian tentang para-social interaction. (2) Mempelajari dan menentukan influencer marketing yang efektif terkait penelitian yang akan dilakukan. (3) Menggunakan platform media sosial lain seperti situs yang fokus pada berbagi foto. (4) Perluasan dan penambahan variabel terkait influencer marketing.
Kata Kunci: influencer marketing, beauty vlogger, para-social interaction, credibility, luxury brand, niat beli konsumen, kosmetik Maybelline