Perangkat elektronik merupakan suatu yang penting bagi seluruh lapisan masyarakat di bumi ini. Hal itu menjadikan adanya pengembangan terhadap pembangkit listrik untuk dapat digunakan dengan lebih efektif. Micro Power Generator yang berupa Micro-Combustion dikembangkan sedemikian rupa agar menjadi suatu perangkat yang mampu melengkapi kebutuhan manusia sehari-hari.
Penelitian yang dilakukan menggunakan dua jenis material, yakni Stainless Steel dan Alumunium serta variasi dimensi yang berbeda pada setiap Combustor. Propana digunakan sebagai bahan bakar untuk mendapatkan stabilitas nyala api yang baik. Metode eksperimental digunakan pada penelitian ini. Empat Combustor Vortex dengan sepsifikasi Tipe A (SS-1) dan Tipe A (Al-1) panjang 38mm, lebar 38mm, tebal 14mm, area pembakaran 6mm serta Combustor Vortex Tipe B (SS-2) dan Tipe B (A1-2) panjang 40mm, lebar 15mm, tebal 10mm, area pembakaran 8mm akan diuji untuk mendapatkan hasil energi listrik yang baik dari tiap-tiap Combustor.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, hasil yang didapatkan setiap Combustor beragam. Vortex Tipe A (SS-1) mendapatkan rata-rata temperatur tertinggi sebesar 237,33oC dan voltase yang dihasilkan mencapai 4,64  Volt. Vortex Tipe B (SS-2) rata-rata temperatur yang dihasilkan sebesar 172oC dan voltase yang dihasilkan mecapai 2,85 Volt.  Vortex Tipe A (Al-1) rata-rata temperatur yang dihasilkan sebesar 147oC dan voltase yang dihasilkan mencapai 4,13 Volt. Vortex Tipe B (Al-2) rata-rata temperatur yang dihasilkan sebesar 177oC dan voltase yang dihasilkan mencapai 1,36 Volt.  Material Stainless Steel mampu mendapatkan hasil listrik yang baik, terlihat pada Combustor tipe A (SS-1).

Kata Kunci: Alumunium, Micro-Combustion, Stainless Steel, Energi Listrik yang dihasilkan