×
Media dipahami sebagai alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi. New media merupakan bentuk audio visual digital yang saat ini merupakan penguasa media massa yang paling digemari oleh para kalangan remaja. Namun apabila remaja terus menerus mengakses informasi dari new media ini maka secara cepat ataupun lambat akan berdampak memudarkan etika perilaku dari remaja itu sendiri. Salah satu fenomena yang terjadi saat ini yaitu muncul istilah “wong Jawa ning ora njawani.” Istilah tersebut merupakan bentuk ungkapan sindiran perilaku terhadap masyarakat Jawa yang tidak lagi mengindahkan keluhuran budaya Jawa dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada kalangan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana dampak penggunaan new media terhadap memudarnya etika perilaku Jawa pada kalangan remaja dalam kehidupan sehari-hari di SMA Negeri 7 Surakarta dengan menggunakan metodelogi kualitatif studi kasus. Teori Norma-norma Budaya oleh Melvin Defleur menjelaskan bahwa ada hubungannya antara media dengan budaya yaitu media massa dapat merubah norma-norma budaya yang telah ada dan berlaku sejak lama serta mengubah perilaku masyarakat itu sendiri. Hasil penelitian ini berimplikasi pada terkikisnya perilaku budi pekerti, budi luhur, budi utama, sopan santun, ramah tamah dan penggunaan bahasa Jawa. Perilaku senang menghormati dan menghargai orang lain terutama orang yang lebih tua tidak remaja tunjukkan lagi sebagai sesuatu yang bernilai dalam kehidupan sehari-hari. Remaja cenderung menjadi lebih individual dan tidak mau tahu dengan lingkungan sosial disekitarnya. Hal tersebut kemudian menggiring munculnya degradasi budaya pada perilaku remaja menjadi kurang etis.
Kata Kunci: Media Baru, Dampak, Etika Perilaku, Budaya Jawa