Prevalensi Sirosis Hati (SH) di seluruh dunia menempati urutan ketujuh penyebab kematian.Peningkatan tekanan dalam vena porta menimbulkan varices esophagus dan makin besar kemungkinannya pasien mengalami perdarahan. Disfungsi endotel pada sirosis hati sebabkan penurunan kadar NO sehingga terjadi ketidakseimbangan antara faktor relaksasi dan kontraksi di vena porta dan meningkatkan kadar hs-CRP. Simvastatin mempunyai efek pleiotrofik yang salah satunya memperbaiki disfungsi endotel.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan dan mengetahui pengaruh pemberian simvastatin terhadap kadar nitrit oksida dan hs-CRP pada pasien sirosis hati di RSUD DR. Moewardi, Surakarta. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental dengan metode randomized controlled trial dengan sampel 30 orang SH dibagi menjadi kelompok perlakuan 15 orang diberikan simvastatin dosis 20mg dan 15 orang kontrol diberikan placebo selama penelitian. Variabel bebas : Simvastatin; Variabel tergantung : Nitrit Oksida (NO), hs- CRP. Kadar NO serum ditentukan menggunakan enzyme linked immunosorbent assay (ELISA). Kadar hs-CRP ditentukan menggunakan metode Immunochemiluminescent. Uji kadar NO serum dan kadar hs-CRP  menggunakanSPSS 22 for windows dengan nilai p < 0>Hasil penelitian ini menunjukkan kadar NO setelah pemberian Simvastatin 20 mg (Mean: 7.93 µg/mL; SD; 1.78 µg/mL) lebih tinggi daripada sebelumnya (Mean: 5.14 µg/mL; SD: 2.25 µg/mL) secara statistik signifikan (p = 0.001) dan kadar hs-CRP setelah pemberian Simvastatin 20 mg (Mean: 2.04 Mg/L; SD: 0.80 Mg/L) lebih rendah daripada sebelumnya (Mean : 7.82 Mg/L; SD: 1.15 Mg/L) secara statistik signifikan (p= 0.001).

Penelitian ini menyimpulkan pemberian simvastatin secara bermakna dapat meningkatkan kadar NO serum dan menurunkan kadar hs-CRP pada pasien sirosis hati.