AbstrakPariwisata merupakan kegiatan yang hampir dilakukan oleh seluruh orang di dunia saatini. Setiap kota mencoba mengembangkan potensi wisata yang ada di kota mereka.Salah satu konsep yang bisa dilakukan adalah menikmati objek wisata dengan berjalankaki. Kota Surakarta mendeklarasikan dirinya sebagai kota wisata. Pada tahun 2007,Kota Surakarta merevitalisasi pedestrian di koridor jalan Slamet Riyadi, yang disepanjang jalan terdapat beberapa bangunan tua dan objek wisata yang dapatdikunjungi. Sistem pariwisata merupakan hal kompleks yang terdiri dari beberapakomponen yang saling berhubungan. Fungsi sistem pariwisata dapat dibagi menjadidua, yaitu dari sisi permintaan dan sisi penawaran, yang setiap sisinya memilikikomponen tersendiri. Dengan pembangunan koridor jalan Slamet Riyadi, yang melewatibeberapa objek wisata, momentum ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan sektorpariwisata Kota Surakarta. Agar bisa berjalan optimal, perlu melihat bagaimana tingkatintegrasi objek wisata yang ada di sepanjang koridor jalan Slamet Riyadi dalam sistempariwisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode AnalyticalHierarchy Process (AHP) dan teknik skoring. Metode AHP digunakan untuk mengetahuivariabel apa saja yang penting dalam sistem kepariwisataan yang berpengaruhterhadap daya tarik objek wisata di koridor jalan Slamet Riyadi, sedangkan teknikskoring digunakan untuk menilai tingkat keterpaduan setiap variabel komponenpariwisata di koridor jalan Slamet Riyadi. Dari kedua metode tersebut, output yangdihasilkan berupa tingkat keterpaduan objek wisata di koridor jalan Slamet Riyadi darisistem pariwisata. Hasil tingkat keterpaduan yang didapatkan dari penelitian inimenemukan bahwa objek wisata di jalan kota Slamet Riyadi masih kurang terpadu.Kata Kunci: sistem pariwisata, keterpaduan pariwisata, objek wisata