Penulis Utama | : | Zulyani Evi |
NIM / NIP | : | C0513059 |
Abstrak
Penelitian ini memiliki tiga tujuan; yaitu untuk mengetahui pola tata ruang
Kota Neira pada 1753-1864, arsitektur bangunan, dan pengaruh kebijakan
pemerintah kolonial terhadap morfologi kota.
Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang dimulai dengan heuristik,
yakni pengumpulan data dari sumber-sumber sejarah sezaman. Selanjutnya adalah
kritik sumber, yakni membandingkan dan mengkritik sumber sejarah untuk
memperoleh data yang valid. Kemudian interpretasi, yakni tahap menganalisis
data sehingga diperoleh fakta. Terakhir adalah menuliskan sejarah atau
historiografi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola tata ruang Kota Neira terdiri dari
pusat pemerintahan, pusat pertahanan, dan pusat perekonomian. Pola permukiman
terbagi berdasarkan etnis, yakni permukiman Cina, permukiman Eropa, dan
permukiman pribumi. Permukiman yang mulanya terkonsentrasi di sebelah barat
mulai bergeser ke timur menjauh dari gunung api sebagai upaya meminimalisir
dampak letusan. Arsitektur Kota Neira pada masa VOC tidak memiliki orientasi
yang jelas. Di bawah pemerintahan Daendels (1800-1811), arsitektur kota mulai
dipengaruhi gaya imperial yang berbau Prancis. Pendudukan Inggris yang singkat
tidak begitu banyak memberikan warna pada arsitektur Kota Neira. Saat
kekuasaan diambil alih kembali oleh Belanda, pemerintah kolonial mulai
membangun bangunan-bangunan mewah. Kebijakan pemerintah kolonial
mengenai status wilayah administratif Kota Neira turut mempengaruhi morfologi
kota. Pada masa VOC, Banda adalah ibu kota provinsi (Gouvernement van
Banda). Kota Neira dijadikan pusat pertahanan dan permukiman gubernur
jenderal Hindia Belanda. Keruntuhan VOC dan masa-masa transisi membawa
perubahan bagi status wilayah Kepulauan Banda. Pada 1817, statusnya berubah
menjadi resident atau setingkat kabupaten. Kebijakan penghapusan monopoli
rempah dan penerapan perdagangan bebas pada 1864 juga membuat para
perkenier tidak berdaya. Banyak di antara mereka yang menjual kebun dan asetaset
di Kota Neira sehingga membuat dinamika kawasan ini menurun.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah morfologi Kota Neira pada tahun 1753-1864 memperlihatkan potret dinamika kota metropolis yang kian menyurut
karena berbagai faktor diantaranya bencana alam dan kebijakan kolonial.
Kata Kunci: Morfologi Kota, Kota Neira, Kepulauan Banda
Penulis Utama | : | Zulyani Evi |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | C0513059 |
Tahun | : | 2018 |
Judul | : | Morfologi Kota Neira 1753-1864. |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - F. Ilmu Budaya - 2018 |
Program Studi | : | S-1 Ilmu Sejarah |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-Fak. Ilmu Budaya Jur. Ilmu Sejarah-C0513059-2018 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Prof. Dr. Warto, M.Hum |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. Ilmu Budaya |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|