×
Kucing dan anjing merupakan hewan peliharaan yang banyak ada di sekitar lingkungan masyarakat. Namun, terkadang masyarakat hanya sekedar ingin memelihara hewan tersebut tanpa memikirkan tanggung jawabnya yang berakibat dengan tindakan penelantaran dan penganiayaan pada hewan peliharaan. Hal ini menimbulkan banyak kelompok pecinta hewan yang mendirikan organisasi untuk menampung dan mengatasi penganiayaan dan penelantaran terhadap hewan, salah satunya Animal Defenders Indonesia. Penelitian ini mengulas penerapan proses komunikasi yang dilakukan oleh Animal Defenders Indonesia sebagai penyampai pesan kepada masyarakat sebagai penerima pesan agar efek dan tujuan yang diharapkan mengenai kesejahteraan hidup hewan oleh masyarakat dapat tercapai. Menggunakan pendekatan kualitatif yang berupa penelitian deskriptif. Dalam pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Data yang didapat dianalisis menggunakan model analisis interaktif, berdasarkan reduksi, sajian data, dan terakhir penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian dalam proses komunikasi yang terjadi pada Animal Defenders Indonesia komunikatornya adalah Doni Herdaru, pengurus dan para volunteer. Pesan yang disampaikan adalah tentang konsep The Five Freedom, mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk turut memperbaiki kehidupan hewan agar hidup layak dan tingkat penganiayaan dan penelantaraan hewan di kalangan masyarakat dapat berkurang. Media yang digunakan dalam menyampaikan pesan yaitu melalui media sosial Facebook, Twitter dan Instagram serta event-event yang diselenggarakan. Sebagai sebuah proses komunikasi, kampanye yang dilakukan oleh Animal Defenders Indonesia memberikan efek positif yaitu memberikan donasi, muncul keinginan untuk mengadopsi hingga menjadi volunteer bagi Animal Defenders Indonesia.