×
ABSTRAK
Proses pemesinan merupakan salah satu proses yang sering digunakan untuk
memproduksi material di dunia Industri. Pada proses pemesinan, cutting fluid memiliki peranan yang penting untuk meminimalkan waktu produksi, biaya, serta energi yang diperlukan saat proses berlangsung. Penelitian ini memaparkan mengenai pengaruh kondisi pendinginan terhadap cutting parameter pada proses drilling untuk common rail DPSCM 435H. Kondisi pendinginan yang digunakan pada penelitian yaitu: MQL+fluida nano (250ml/h) dan konvensional cutting fluid atau coolant C5 (15liter/min). Fluida nano disiapkan dengan menambahkan partikel nano Al2O3 ke dalam 250 ml coolant C5 sehingga diperoleh fluida nano dengan konsentrasi volume 1,2%. Partikel nano Al2O3 dipilih karena memiliki sifat non-toxicity, sehingga aman bagi lingkungan dan kesehatan operator. Hasil kekasaran permukaan yang diperoleh menyatakan bahwa penggunaan fluida nano Al2O3 sebagai cutting fluid mampu menurunkan kekasaran permukaan sebesar
45,5% dibandingkan dengan coolant C5. Akan tetapi, pada hasil temperatur pemotongan didapatkan bahwa temperatur fluida nano Al2O3 lebih tinggi sebesar
14.53?ri pada coolant C5 yang menyebabkan perbedaan pada morfologi chip yang dihasilkan. Nilai temperatur juga mempengaruhi nilai koefisien gesek dimana koefisisen gesek fluida nano Al2O3 lebih tinggi daripada coolant C5. Hal ini disebabkan karena konsentrasi fluida nano terlalu tinggi yang menyebabkan heat loss menurun.