Penulis Utama | : | Wisnu Ari Widodo |
NIM / NIP | : | C0210074 |
ABSTRAK
Andrea Hirata adalah seorang pengarang yang terkenal dengan karya novel fenomenalnya Laskar pelangi. Tidak hanya di bidang kesasusatraan, Andrea Hirata juga kini sukses mwujudkan impiannya yaitu dengan membangun Museum Kata pertama di Indonesia, sekolah gratis yang didirikannya dan membuat kota Belitong kini menjadi pusat pariwisata. Segala impian yang telah diraih Andrea Hirata tidak lepas dari masa lalunya yang kelam. Segala kenangan sedih yang dialami Andrea, perjuangan pantang menyerah untuk mewujudkan segala impian itu secara tidak sadar membuat Andrea Hirata pada akhirnya menuangkan kejiwaan dan pemikiran dirinya semua ke dalam karya-karya sastranya. Hal tersebut pulalah yang menjadi latar belakang peneliti melakukan penelitian ini.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana Kondensasi dan Pengalihan dalam novel Ayah sebagai wujud representasi kejiwaan dan pemikiran pengarang? 2) Bagaimana Simbolisasi dalam novel Ayah sebagai wujud representasi kejiwaan dan pemikiran Andrea Hirata?.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Sumber data pada penelitian ini dibagi menjadi tiga, pertama sumber data primer yaitu berupa novel Ayah karya Andrea Hirata, kedua sumber data sekunder yaitu segala informasi tentang pengarang, berupa artikel, karya sebelumnya, ketiga sumber data tersier yaitu berupa wawancara kepada pengarang yang pernah dilakukan. Data penelitian ini berupa: dialog, simbol, kalimat, suasana, dan gejala psikologis tokoh yang berkaitan dengan interpretasi mimpi Sigmund Freud. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pustaka yaitu membaca dan menulis hal-hal penting berkaitan dengan masalah, dan teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis interpretasi mimpi Sigmund Freud yang ditulis Max Milner.
Simpulan pada penelitian ini adalah 1) Kondensasi dan Pengalihan dalam novel Ayah terbagi dalam beberapa metafora dan metonimi yang merepresentasikan pemikiran dan kejiwaan Andrea Hirata, adapun dapat diketahui bahwa Andrea merepresentasikan trauma yang pernah dialami semasa kecil yaitu pada kemiskinan dan pendidikan yang kemudian melahirkan sebuah visi balas dendam terhadap kenangan ketidakberdayaan pada masa lalunya tersebut dan hal itu membuat karya-karyanya tidak bisa lepas dari kedua tema tentang kemiskinan dan pendidikan. Dibalik gejolak jiwanya tersebut, Andrea Hirata juga mengalami Histrionic Personality Disorder yang selalu ingin menjadi pusat perhatian melalui bahasa yang ada dalam karya-karya sastranya. 2) Simbolisasi dalam novel Ayah terwujudkan melalui metafora, yang diketahui bahwa Andrea adalah seorang yang sedang menderita trauma mendalam akan dilema cinta yang pernah dialaminya. Hal itu membuat kejiwaan Andrea yang kadang merasa kesepian, selalu ingin mencari, penuh kebimbangan dan ketakutan akan perasaan cintanya sendiri. Sehingga karya-karya Andrea Hirata tidak pernah lepas dari tema percintaan yang dialami oleh tokoh-tokohnya.
Penulis Utama | : | Wisnu Ari Widodo |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | C0210074 |
Tahun | : | 2017 |
Judul | : | Ketidaksadaran pengarang dalam novel ayah karya andrea hirata : Tinjauan Psikologi Sastra Sigmund Freud |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - Fak. Ilmu Budaya - 2017 |
Program Studi | : | S-1 Sastra Indonesia |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-Fak. Ilmu Budaya-Sastra Indonesia-C0210074-2017 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Dr. Dwi Susanto S.S., M.Hum., |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. Ilmu Budaya |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|