Penulis Utama : Mangiliwati Winardi
NIM / NIP : S351502042
×

Abstrak
Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  dan  menganalisa  Keputusan
Majelis   Utama   Desa   Pakraman   Bali  NO.01/KEP/PSM-3/MDPBALI/X/2010
merupakan perubahan  Hukum Waris Adat Bali yang sebelumnya  diatur dalam awig-awig dan untuk mengetahui dan menganalisa pembagian harta warisan bagi anak perempuan pada kekerabatan patrilineal di Banjar Paketan, Kelurahan Paket Agung, Singaraja, Bali Pasca Keputusan Majelis Utama Desa Pakraman Bali NO.01/KEP/PSM-3/MDPBALI/X/2010.
Jenis  penelitian  yang  digunakan  adalah  yuridis  empiris.  Data diperoleh
melalui wawancara, ditentukan secara purposive sampling.
Hasil  penelitian   menunjukan   bahwa:   (1)   Secara  Konseptual/Teoritis
Keputusan Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Bali memiliki kekuatan mengikat,  sebab:  Majelis   Utama  Desa  Pakraman   (MUDP)  Bali  merupakan Lembaga  Resmi  berdasarkan  Peraturan  Daerah  Provinsi  Bali Nomor  3  Tahun
2001 jo.  Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3  Tahun 2003 tentang Perubahan
Atas  Peraturan  Daerah  Provinsi  Bali  Nomor   3    Tahun  2001   tentang  Desa
Pakraman, dan adanya yurisprudensi dari Pengadilan  Tinggi  Bali  yang  intinya hal-hal yang mengenai adat diselesaikan oleh lembaga adat seperti Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP), sebelumnya Majelis  Utama Desa Pakraman (MUDP) belum sepenuhnya dilaksanakan oleh Masyarakat Adat Bali khususnya di Banjar Paketan. (2) Keputusan Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) anak perempuan yang sudah menikah  dan belum menikah mendapatkan  warisan, akan tetapi di dalam  prakteknya   di  masyarakat   Banjar   Paketan,  Kelurahan  Paket  Agung, Singaraja  Perempuan  yang kawin  keluar  (ninggal  kedaton)  tidak  memperoleh waris dari keluarganya karena perempuan yang sudah kawin keluar (ninggal kedaton) maka sudah memutuskan hubungan kekeluargaannya dan masuk dalam keluarga suaminya kemudian menjadi tanggungjawab dari suaminya.
Saran (1) Kepada Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) disarankan agar lebih mensosialisasikan  hasil keputusan,  sehingga masyarakat  dapat menerima dan melaksanakan  hasil keputusan Majelis  Utama  Desa Pakraman.  (2) Kepada Masyarakat  adat Bali khususnya  di  Banjar  Paketan  disarankan  agar menerima Keputusan baru yang dikeluarkan oleh Majelis Utama Desa Pakraman, yang bertujuan agar memperhitungkan kedudukan perempuan. Perlu adanya kesadaran terhadap sistem pewarisan  sehingga tidak ada diskriminasi  dalam hukum  waris adat Bali terhadap perempuan.

Kata Kunci: Hukum Waris, Patrilineal, Hukum Adat.

Abstract
Research   aims  to  understand  and  analyzes   decision   of Majelis  Utama Desa Pakraman  (MUDP) Bali N0.01/KEPIPSM-3/MDPBALIIX/2010 is a change ofBali Customary  Legal Law previously arranged  in awig-awig and To know and analyze  the distribution  of inheritance for girls  on Patrilineal in Banjar Paketan, Paket  Agung,  Singaraja,  Bali  Post-Decision  of  Majelis  Utama Desa  Pakraman (MUDP) Bali NO.0/KEPIPSM-3/MDPBALI/X/2010.
The type  of research  used is empirical juridical.  Data  is collected  through interviews,  were selected Purposive sampling data.
The results of the research show that:  (1) Conceptually I Theoretically,  the decision   of Majelis  Utama  Desa  Pakraman   (MUDP)  Bali   has  binding  force because:   Majelis   Utama   Desa   Pakraman    (MUDP)  Bali   is   an   Authorized Institution  based on Bali Province  Regulation  No.  3 Year 2001 Jo.  Bali Provincial Regulation   No.  3/2003  on Amendment to Provincial Regulation   No.  3/2001  on Pakraman   Village,  and  the existence  ofjurisprudence from  the Bali  High  Court which  in essence  matters  concerning  adat  are resolved  by customary  institutions such as Majelis Utam Desa Pakraman  (MUDP), Formerly Majelis Utama Desa Pakraman  (MUDP) Bali  has not been fully  determined by people bali especially in banjar paketan.  (2)  Majelis  Utama  Desa  Pakraman   (MUDP) women  who  is married  and  unmarried  get  inheritance,  but  in  the practice  in  the  community banjar paketan, paket agung, singaraja  Women who marry  out (ninggal  kedaton) do not get  inheritance from their families because  women  who have married  out (ninggal kedaton)  then have severed  the family  ties and entered  into the family of her husband  then the responsibility of her husband.
Advice   (I)  Majelis   Utama  Desa  Pakraman   (MUDP) Bali  suggested  to
socialize   on  the  decision   made,  so people  can  receive  and  implement  on  the decision    made   Majelis   Utama   Desa   Pakraman    (MUDP)  Bali.   (2)   to   the community  bali  in  banjar paketan  suggested to receive  a new  decision  Majelis Utama  Desa  Pakraman   (MUDP),  which  aims  to  account for women.  Need  an awareness  hereditary  against  the system  that  no  discrimination  in  law  heir  the bali against women.

Keywords: Inheritance Law, Patrilineal, Customary Law.

 

×
Penulis Utama : Mangiliwati Winardi
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S351502042
Tahun : 2017
Judul : Pembagian Harta Warisan Bagi Anak Perempuan Pada Kekerabatan Patrilineal Di Banjar Paketan, Kelurahan Paket Agung, Singaraja, Bali Pasca Keputusan Majelis Utama Desa Pakra Man (MUDP) Bali NO.01/KEP/PSM3/MDPBALI/X/2010
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2017
Program Studi : S-2 Kenotariatan
Kolasi :
Sumber : Prog. Studi Magister UNS-Jur. Kenotarisan-S351502042-2017
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Hari Purwadi, S.H.,M.Hum.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.