Abstrak

Latar Belakang : Pesatnya Pertumbuhan industri di era pembangunan berkelanjutan Sustainable Development Goal’s (SDG’s) menuntut peningkatan kinerja dan kualitas pekerja yang produktif. Salah satu upaya dari perusahaan untuk memaksimalkan produktivitas adalah mengadakan kerja shift pada jam tertentu. Namun, kerja shift juga dapat meningkatkan resiko gangguan kesehatan bagi pekerja salah satunya adalah tekanan darah tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Shift Kerja dan Indeks Masa Tubuh dengan Tekanan Darah Karyawan Bagian Produksi di PT Japfa Comfeed Sragen.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan design cross sectional. Responden diambil dari pekerja bagian produksi PT Japfa Comfeed Sragen sejumlah 86 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan tensimeter digital untuk mengetahui tekanan darah, timbangan digital dan statue meter untuk mengetahui indeks masa tubuh. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji statistik Koefisien Kontingesi serta Regresi Logistik.
Hasil : Uji statistik Koefisien Kontingensi menunjukkan bahwa ada 2 variabel yang berhubungan signifikan dengan Tekanan darah yaitu shift kerja ( p = 0,000 ), dan indeks masa tubuh ( p = 0,027). Selanjutnya variabel yang signifikan dilakukan pengujian kembali dengan uji Regresi Logistik menunjukkan variabel shift kerja paling berpengaruh dengan tekanan darah dengan p = 0,000 dan Exp (B) = 32, 794.
Simpulan : Terdapat hubungan yang bermakna dan hubungan yang positif antara shift kerja dan indeks masa tubuh dengan tekanan darah karyawan bagian produksi di PT Japfa Comfeed Sragen.

Kata Kunci : Shift Kerja, Indeks Masa Tubuh, Tekanan Darah