Penulis Utama : Dalia Dyah Permata Sari
NIM / NIP : D0214027
×

 Lupus mulai dikenal di Surakarta sejak 2011 setelah Kupu Tittari Surakarta mulai berdiri. Minimnya pengetahuan masyarakat mengenai lupus membuat banyak odapus tidak tertangani dengan baik sehingga kondisi menjadi lebih buruk. Menarik diri dari masyarakat dan bersikap tertutup menjadi hal yang harus di hindari karena berdampak buruk bagi Odapus. Dengan terjalinnya self disclosure pada sebuah hubungan interpersonal dapat membantu odapus menerima, menghadapi dan berteman dengan lupus karena dukungan orang-orang di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran, faktor pengahambat dan faktor pendorong self disclosure orang dengan lupus (Odapus) di Yayasan Kupu Tittari  dengan masyarakat Surakarta dalam upaya menjalin interaksi sosial.  
Penelitian ini menggunakan teori Penetrasi Sosial oleh Irwin Altman dan Dalmas Taylor mengenai tahapan perkembangan hubungan yang di dalamnya memerlukan self disclosure untuk menuju tahap yang lebih tinggi. Dalam perkembangannya teori ini menjadikan self disclosure sebagai syarat untuk menjalin interaksi dengan orang lain.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan pendekatan studi kasus untuk menggambarkan keadaan di lapangan. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan Purposive sampling dengan 6 narasumber yang merupakan anggota, pengurus dan pendamping odapus yang memenuhi kriteria. Teknik analisis data dalam penelitian ini dengan sajian data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Data yang diambil merupakan data yang berhubungan dengan kisah odapus berani membuka diri dan berinteraksi kepada orang-orang di sekitarnya. Validasi dalam skripsi ini menggunakan Trianggulasi sumber data dengan mencocokkan hasil wawancara odapus, pengurus yayasan, dan pendamping odapus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas odapus mengalami masalah dalam pembukaan diri diawal penerimaan penyakitnya. Hal ini di pengaruhi banyak faktor mengenai rendah diri dan pemikiran negatif. Mayoritas odapus untuk kembali berinteraksi dengan masyarakat relatif lama, mereka akan terbuka kepada segelitir orang saja yang dianggapnya sama-sama mau saling membuka diri dan memiliki respon sesuai yang di inginkan satu sama-lainnya. Penetrasi ini menjadi tingkat pengungkapan diri odapus. Odapus  Setelah itu baru dapat menuju pertukaran penjajakan afektif, pertukaran afektif dan pertukaran stabil. Hubungan yang sudah terjalin baik akan menjadi buruk jika odapus mulai menutup daerah kehidupan mereka yang sebelumnya sudah terbuka.
Kata kunci: Self discolosure, interaksi sosial, odapus, lupus

×
Penulis Utama : Dalia Dyah Permata Sari
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : D0214027
Tahun : 2019
Judul : Self Disclosure orang dengan lupus (ODAPUS) (studi kasus peran Self Disclosure antara orang lupus (ODAPUS) dengan masyarakat di kota Surakarta dalam upaya menjalin interaksi sosial melalui Yayasan Kupu Tittari Surakarta tahun 2018)
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. ISIP - 2019
Program Studi : S-1 Ilmu Komunikasi
Kolasi :
Sumber : UNS-FISIP Jur. Ilmu Komunikasi-D0214027-2019
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Firdastin Ruthnia Y., S.Sos., M.Si
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. ISIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.