AbstrakJilbab adalah busana muslimah yang menutup seluruh anggota badan,kecuali wajah dan telapak tangan. Dalam Q.S Al Ahzab 59 menjelaskan tentanghukum dan seruan untuk mengenakan jilbab sebagai kewajiban bagi seorangmuslimah yang telah baligh. Seiring berjalannya waktu jilbab dijadikan komoditasuntuk menunjukkan kemodernan gaya hidup Islami yang tidak lagi terkungkungpada norma-norma sakral. Jilbab menjadi populer dengan beraneka model, bahan,dan gaya busana.Untuk mengetahui lebih dalam tentang fenomena diatas, maka dilakukanpenelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui caramengkomunikasikan simbol-simbol identitas I dan Me dalam pemakaian jilbabanggota Jaga Sesama Putri di Kota Solo.Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sedangkanpengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam. Penelitimenggunakan teori interaksi simbolik, khususnya konsep I dan Me yang dapatdilihat melalui alasan mengenakan jilbab, faktor yang mempengaruhi keputusanuntuk mengenakan jilbab, dan identitas yang ingin disampaikan kepada orang lainmelalui jilbab.Hasil analisis menunjukkan bahwa anggota Jaga Sesama Putri caramengkomunikasikan simbol jilbab konsep I berkenaan dengan jilbab sebagaikewajiban atas keyakinan pada agamanya yang ditunjukkan dengan konsistenmenggunakannya sebagai penutup aurat. Pada konsep Me, caramengkomunikasikan simbol jilbab dilihat dari cara anggota Jaga Sesama Putriberbusana dengan jilbab sebagai pendukung penampilan. Dalam konsep I dan Me,cara anggota Jaga Sesama Putri mengkomunikasikan jilbab tidak hanya sebagaisimbol agama, tetapi juga sebagai pendukung penampilan dengan berbagai modeldisesuaikan dengan urusan dan tempat dimana jilbab tersebut dipakai.Penelitian ini diharapkan memberi manfaat dan menambah wawasanbidang Ilmu Komunikasi, khususnya tentang jilbab dilihat dari persepsi identitas Idan Me bagi pemakainya.Kata Kunci: Jilbab, Persepsi, Identitas Diri, Interaksi simbolik