Latar Belakang: Kadar HbA1c digunakan untuk mengukur kadar glukosa jangka panjang pada pasien DM (Diabetes Mellitus) tipe 1 maupun 2. Pembatasan diet karbohidrat  memiliki efek terbesar pada penurunan kadar glukosa darah. Intervensi gizi dengan pemberian vitamin C   dan vitamin E dapat mengurangi inflamasi dan stress oksidatif sebagai strategi untuk mencegah terjadinya DM. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan asupan karbohidrat, vitamin C dan vitamin E dengan kadar HbA1c.
Metode: Rancangan penelitian ini adalah cross sectional study , pengambilan sampel dilakukan secara “fixed disease sampling” di Klinik Prodia Surakarta, dengan total sampel 150 subjek.   Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner, pengukuran antropometri, pengukuran kadar HbA1c, FFQ dan recall 24 jam. Analisis data bivariat dilakukan dengan uji chi square sedangkan mulviratiat dilakukan dengan regresi logistik ganda dengan SPSS for Windows.
Hasil:  Asupan  karbohidrat  yang  tinggi  berdampak  pada  peningkatan  kadar  HbA1c tinggi (OR=2,84; CI 95%=0.72-11.12; p=0.133), sedangkan asupan vitamin E yang tinggi berdampak pada penurunan kadar HbA1c tinggi (OR=0.12 CI95%=0.02-0.64; p=0.012).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara vitamin E dengan kadar HbA1c, tapi tidak ada hubungan antara asupan karbohidrat dengan kadar HbA1c.

Kata kunci: diabetes mellitus, HbA1c, karbohidrat,  vitamin C, vitamin E