Penulis Utama | : | Deaf Wahyuni Ramadhani |
NIM / NIP | : | T311508006 |
Tujuan penelitian disertasi: Pertama, untuk mengungkapkan, mengkaji, dan menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan perlunya reformasi sistem penyidikan tindak pidana penyelundupan dan Kedua, untuk mengembangkan, menganalisis, dan menyusun model restorative justice dalam penyidikan tindak pidana penyelundupan.
Penelitian ini merupakan penelitian hukum non doktrinal dengan bentuk diagnostik dan preskriptif yang bersifat eksploratif dan deskriptif; pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan, pendekatan komparatif, dan pendekatan konseptual; sumber data primer diperoleh dari wawancara dan FGD sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari bahan-bahan kepustakaan; teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, studi dokumen, dan FGD; keseluruhan data yang terkumpul akan dianalisa dengan model analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi perlunya dilakukan reformasi sistem penyidikan tindak pidana penyelundupan dapat ditinjau dari aspek perundang-undangan yang belum menjelaskan tentang mekanisme penghentian penyidikan sebagaimana diamantkan Pasal 113 Undang- Undang Kepabeanan; aspek pelaksanaannya yang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu tugas dan wewenang PPNS DJBC, SDM PPNS DJBC, koordinasi antar aparat penegak hukum; serta peran serta masyarakat yang terdiri atas, sosialisasi dan edukasi Undang-Undang Kepabeanan, kepatuhan hukum masyarakat, budaya aparat penegak hukum. Sedangkan model restorative justice yang diusulkan dalam sistem penyidikan tindak pidana penyelundupan adalah “denda damai” dan “mediasi penal”. Mengingat persoalan hukum pemulihan kerugian negara akibat tindak pidana penyelundupan sudah menjadi persoalan dari dulu hingga sekarang. Namun kehadiran denda damai dan mediasi penal dalam sistem penyidikan tindak pidana penyelundupan dengan pendekatan restorative justice menjadi suatu keniscayaan, mengingat penerapan mediasi penal ini telah mendapatkan argumentasi teoritis dan sebagai perluasan pendekatan dalam penyelesaian perkara pidana. Konsep pengembalian kerugian negara yang dilakukan melalui mediasi penal atau denda damai dimaksudkan untuk menimbulkan kesadaran dalam diri tersangka untuk mengakui kesalahannya, meminta maaf, dan mengembalikan kerugian negara yang telah ditimbulkan akibat perbuatannya.
Kata kunci: sistem penyidikan, restorative justice, tindak pidana penyelundupan
Penulis Utama | : | Deaf Wahyuni Ramadhani |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | T311508006 |
Tahun | : | 2019 |
Judul | : | Reformasi Sistem Penyidikan dengan Pendekatan Restorative Justice dalam Penyelesaian Tindak Pidana Penyelundupan |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - Pascasarjana - 2019 |
Program Studi | : | S-3 Ilmu Hukum |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-Pascasarjana Prodi Ilmu Hukum-T311508006-2019 |
Kata Kunci | : | sistem penyidikan, restorative justice, tindak pidana penyelundupan |
Jenis Dokumen | : | Disertasi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Prof. Dr. Supanto, S.H., M.Hum 2. Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | Lamp.unpublish |
Fakultas | : | Sekolah Pascasarjana |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|