×
Latar Belakang: Pasien defek septum atrium (DSA) rentan mengalami hipertensi pulmonal (HP). HP dapat berkembang belakangan pada DSA setelah dikoreksi. Penutupan defek pada DSA memberikan keuntungan pada banyak pasien, namun tidak untuk semua pasien. Peningkatan soluble Supression of Tumorogenicity 2 (sST2) sebagai respon terhadap stres miokardium dan dapat menjadi penanda baru pada populasi DSA.
Tujuan: Untuk mendapatkan hubungan antara kadar serum sST2 pada pasien DSA dengan HP yang dilakukan koreksi dan yang tidak dikoreksi, untuk menambah pemahaman mengenai pengaruh koreksi defek dan pengaruh HP terhadap sST2.
Metode: Suatu studi potong lintang dengan subjek penelitian berupa DSA yang telah menjalani kateterisasi jantung kanan (KJK). Sampel penelitian yang digunakan plasma darah, sedangkan data sekunder diambil dari rekam medis. Dilakukan analisis sST2 dengan Aspect-PLUSTM ST2 Rapid Test dengan point of care testing (POCT).
Hasil: Terdapat 43 pasien DSA yang telah menjalani KJK dan diikutsertakan dalam penelitian ini. Subjek dibagi dalam 2 kelompok, yakni tidak dikoreksi (16 pasien) dan dikoreksi (27 pasien). Data primer berupa sST2 dan data sekunder diambil dari rekam medis. Pemeriksaan kadar sST2 pada kelompok yang tidak dikoreksi dan dikoreksi masing-masing memiliki rerata kadar sST2 34.59±27.70% dan 24.39±15.30%. Terdapat korelasi positif (pada kedua kelompok) antara diameter internal ventrikel kanan (p = 0.012), (pada kelompok yang dikoreksi) aliran darah pulmonal (Qp) (p = 0.001) dan flow ratio (p = 0.001) terhadap sST2.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara DSA dan HP terhadap sST2. Terdapat korelasi antara diameter internal ventrikel kanan, Qp dan flow ratio pada pasien DSA dan HP terhadap sST2.
Kata kunci: defek septum atrium, hipertensi pulmonal, soluble Suppression of Tumorogenicity